REPUBLIKA.CO.ID, Bertambah usia bukan berarti tak bisa memiliki jiwa muda. Belakangan, peneliti menemukan bahwa dansa dan olah tubuh membawa pada jiwa dan pikiran muda bagi seseorang yang lanjut usia.
"Dalam penelitian ini, kami menunjukkan dua jenis latihan fisik untuk meningkatkan area otak yang menurun seiring bertambahnya usia," kata Ketua peneliti dari German Centre for Neurodegenerative Diseases in Magdeburg di Jerman, Kathrin Rehfeld seperti dikutip Independent, Selasa (29/8).
Rehfeld mengatakan, kedua hal tersebut dapat berdampak pada perubahan perilaku yang nyata dalam hal keseimbangan yang lebih baik. Dia melanjutkan, latihan tersebut membidik area hippocampus dalam otak yang berfungsi sebagai memori, belajar dan keseimbangan yang ikut menyusut seiring dengan pertambahan usia.
"Area otak yang ikut menyusut itu juga yang bisa berdampak pada penyakit Alzheimer," katanya.
Dia mengungkapkan, berdansa dan olahraga merupakan kegiatan paling cocok untuk membantu mengurangi penyusutan area otak tersebut. Menari, dia menjelaskan, membentuk mental untuk terus mengingat gerakan rutinitas setiap pekan. Sementara, olahraga semisal bersepeda atau berjalan kaki yang rutin dilakukan itulah yang membantu menepikan penyusutan otak hippocampus.
Sebelumnya, penelituan dilakukan terhadap sejumlah warga berusia 68 tahun. Mereka diikutikan dalam program pelatihan selama 18 bulan. Program tersebut berisi kursus dansa dan olahraga. Latihan tersebut, ditujukan untuk memerangi efekusia pada otak.