Rabu 30 Aug 2017 19:39 WIB

Cara Aman Konsumsi Daging Kurban Versi Spesialis Gizi

Rep: Ita Nina/ Red: Indira Rezkisari
Panitia menyiapkan daging kurban untuk dibagikan di Masjid Fajar Baitullah, Rawapanjang, Bojonggede, Bogor, Senin (12/9).
Foto: Musiron/Republika
Panitia menyiapkan daging kurban untuk dibagikan di Masjid Fajar Baitullah, Rawapanjang, Bojonggede, Bogor, Senin (12/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA --Saat Idul Adha semua umat Muslim umumnya akan menyantap daging hewan kurban. Spesialis gizi klinis asal RSIA Limijati Bandung, Abdullah Firmansah SpGK, semua bagian dari hewan kurban memang bisa dikonsumsi. Mulai dari daging, jeroan, jantung, hati, paru, sampai kulitnya. Hewan kurban ini, sangat aman dikonsumsi. Namun, dengan berbagai catatan.

"Langkah awal, kita harus mengetahui posisi kesehatan kita ada di mana?," ujarnya, saat mengisi seminar soal daging kurban di hadapan puluhan pegawai Pemkab Purwakarta, Rabu (30/8).

Bila posisinya sehat, lanjut Abdullah, dalam arti lemak darahnya rendah, maka warga tersebut bisa mengonsumsi semua bagian hewan kurban tersebut. Akan tetapi, jika kondisinya sedang tak sehat, maka warga masih bisa mengonsumsi daging. Asalkan, yang rendah lemak. Untuk bagian lainnya, sebaiknya dihindari.

Selain itu, lanjutnya, konsumsi daging dan bagian lainnya juga disarankan jangan berlebihan. Serta, lebih baik dikonsumsinya dilengkapi dengan makanan yang kaya serat. Seperti sayuran.

"Jadi, daging kurban aman dikonsumsi siapapun. Dengan catatan, perhatikan cara memasaknya, hindari kelebihan karbohidrat, dan perbanyak sayuran," ujarnya.

Dengan cara seperti ini, sambung Abdullah, semua warga bisa menikmati daging kurban. Tanpa harus takut, kolesterolnya tinggi atau lemak darahnya naik. Selain itu, lanjut Abdullah, yang paling baik yaitu berikan sugesti positif terhadap diri sendiri. Bahwa makanan yang dikonsumsi itu, akan menghasilkan sesuatu yang positif.

Sementara itu, Gilang Teruna (31 tahun) salah seorang pegawai Pemkab Purwakarta, mengatakan, ada ketakutan saat mengonsumsi daging kurban. Apalagi, pembagian daging itu semuanya ada. Mulai dari daging segar, lemaknya, jeroan, sampai tulang.

Menurut Gilang, ketakutannya sangat beralasan. Sebab, dirinya khawatir akan terserang kolesterol usai mengonsumsi daging kurban. Namun, dengan adanya pengetahuan soal keamanan makan daging ini, dirinya kini percaya diri.

"Asalkan, mengkonsumsinya jangan berlebihan. Serta, perbanyak serat dan kurangi karbohidratnya," tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement