REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para ilmuwan telah membuat langkah maju yang menjanjikan dalam perjuangan melawan kanker. Mereka mengembangkan cara baru untuk memicu kematian sel kanker, yang akan memberi pilihan pengobatan baru dengan hasil lebih baik.
Disebut Caspase-Independent Cell Death (CICD), mampu sepenuhnya membasmi tumor pada sel kanker kolorektal yang tumbuh di laboratorium. Menurut tim dari Universitas Glasgow di Inggris, jika efek yang sama bisa direproduksi pada manusia, maka dapat menjadi pengobatan yang bisa membunuh kanker, dengan cara yang kurang berbahaya bagi tubuh, dan dengan kesempatan lebih rendah terkena kanker kembali.
"Intinya, mekanisme ini berpotensi untuk secara dramatis meningkatkan efektivitas terapi antikanker dan mengurangi toksisitas yang tidak diinginkan. Dengan mempertimbangkan temuan kami, kami mengusulkan agar melibatkan CICD sebagai alat terapi anti-kanker yang menjamin penyelidikan lebih lanjut," kata salah satu peneliti, Stephen Tait, dilansir dari laman Sciencealert, Sabtu (2/9).
Pengobatan antikanker konvensional bekerja dengan apoptosis, sejenis kematian sel terprogram di mana sel secara efektif diperintahkan untuk bunuh diri, melalui protein yang disebut caspases. Seperti itulah cara kemoterapi bekerja. Terapi ini bisa menyebabakan hal lain, yang berarti sel kanker tidak tersingkir, dan tumor memiliki kemungkinan untuk kembali, serta dapat merusak sel sehat, karena siapa pun yang pernah menjalani kemoterapi akan memberi informasi terkait hal ini.
Sementara, percobaan ini berfokus pada kanker kolorektal, para periset menyatakan hal itu dapat disesuaikan untuk mengatasi berbagai jenis kanker juga. Itulah salah satu bidang yang akan diselidiki dalam penelitian di masa depan, karena para ilmuwan melihat apakah hal itu dapat berhasil pada manusia. "Sekarang para ilmuwan perlu menyelidiki gagasan ini lebih jauh, dan jika penelitian lebih lanjut memastikannya efektif, maka harus dikembangkan cara untuk memicu kematian sel ini pada manusia," kata dia.