REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sering mendengar larangan makan sambil berbicara? Ternyata larangan itu bukan hanya sekadar mitos belaka. Ada penjelasan ilmiah di belakangnya.
Makan sambil berbicara memang sering dikaitkan dengan etika. Namun, dr. Zainal Adhim, Sp. THT KL, Ph.D menjelaskan jika itu memiliki hubungan dan alasan yang kuat.
"Secara ilmiah, jalan napas dam pencernaan makanan akan menjadi satu ketika ada di tenggorokan," kata dokter spesialis tenggorokan RS Pondok Indah-Pondok Indah dalam diskus "Waspadai Suara Serak", Rabu (13/9).
Ketika makan sambil berbicara yang dikhawatirkan saluran tersebut akan bingung untuk memilih, mana yang makanan atau udara. Akan berbahaya jika makanan yang dikonsumsi masuk dalam untuk jalan pernapasan.
Hal yang bisa terjadi ketika makanan masuk jalan pernapasan akan menyumbat dan membuat sesak napas. Apalagi jika setelah terjadi sesak itu tidak ditindaklanjuti secara cepat, akan sangat berbahaya.
Tapi, dr. Zainal menjelaskan, mekanisme tubuh manusia diatur sedemikan rupa agar saling menjaga. Sehingga, sering kali saat makanan terpilih masuk saluran pernapasan akan disaring kembali sebelum masuk paru-paru. Dengan begitu makanan akan diarahkan kembali ke saluran pencernaan untuk diolah.