Selasa 19 Sep 2017 11:00 WIB

Makan Malam Hari Bisa Kacaukan Metabolisme Tubuh

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Winda Destiana Putri
Jamuan makan malam bersama (Ilustrasi)
Foto: Yahoo
Jamuan makan malam bersama (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DALLAS -- Para ilmuwan dari Universitas Texas di Dallas, AS, menganjurkan untuk menghentikan kebiasaan makan besar pada malam hari. Menurut studi terkini yang mereka lakukan, kebiasaan tersebut bisa mengacaukan metabolisme tubuh.

Tim periset menyoroti, tidak makan dalam jadwal waktu yang teratur adalah kesalahan umum yang sering dilakukan seseorang. Berat badan juga lebih mudah bertambah jika seseorang makan berat atau mengasup cemilan di malam hari.

Pasalnya, tubuh cenderung dalam kondisi kurang aktif di malam hari sehingga tidak banyak membakar kalori. Makan terlalu larut juga dapat memperlambat metabolisme tubuh seseorang, yang lazimnya diatur oleh jam biologis atau ritme sirkadian.

Studi menguji dampak tersebut pada sekelompok tikus nokturnal, di mana kalori terbukti berkurang asal mereka aktif di malam hari. Sementara, tikus yang diberi makan selama waktu istirahat ternyata gagal menurunkan berat badan dibandingkan kelompok yang aktif.

"Diterjemahkan ke dalam perilaku manusia, penelitian ini menyarankan bahwa diet hanya akan efektif jika kalori dikonsumsi pada siang hari saat seseorang bangun dan aktif," ungkap dr Joseph Takahashi, pakar neurosains dari Universitas Texas.

Takahashi dan tim menggagas riset dari penelitian terdahulu di Inggris yang menyebutkan makan larut malam kurang sehat bagi tubuh. Studi oleh Kings College London tersebut menganalisis efek nutrisi dari waktu makan tertentu, di mana makan terlalu larut dikaitkan dengan obesitas.

Namun, peneliti masih bertanya-tanya apakah asupan energi harus diperbesar saat sarapan atau merata sepanjang hari. Sementara, studi oleh ilmuwan Israel menyarankan waktu makan terbaik adalah empat jam setelah matahari terbit, dikutip dari laman Daily Star.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement