REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit 'Panas dalam' merupakan keluhan yang cukup banyak ditemukan selama musim pancaroba. Tiap orang dapat mengalami gejala berbeda saat merasakan panas dalam, mulai dari batuk, pilek, linu hingga rasa tak nyaman di tenggorokan.
"Yang dikatakan panas dalam ini sebenarnya seasonal flu," jelas dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Carolus dr Laurentius Aswin Pramono SpPD M.Epid dalam diskusi kesehatan yang diselenggarakan oleh Larutan Cap Kaki Tiga pada Senin (2/10).
Ada dua faktor yang menyebabkan panas dalam lebih banyak ditemukan pada saat musim pancaroba. Salah satunya adalah perubahan cuaca, tekanan udara hingga suhu udara yang menyebabkan kondisi virus dan kuman menjadi semakin berkembang. Di sisi lain, panas dalam juga dapat terjadi karena daya tahan tubuh yang rendah.
Gejala panas dalam memang tidak spesifik dan dapat dikatakan seperti sebuah sindrom. Meski tiap orang dapat mengalami gejala yang berbeda, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah panas dalam khususnya saat musim pancaroba.
Aswin mengungkapkan salah satu upaya pencegahan panas dalam terpenting adalah meningkatkan dan menjaga daya tahan tubuh. Hal ini bisa dilakukan dengan mengonsumsi makanan bergizi yang cukup hingga konsumsi vitamin, khususnya vitamin C.
"Minum sebanyak-banyaknya. Air putih maupun minuman yang mengandung banyak mineral," sambung Aswin.
Pemenuhan kebutuhan cairan yang baik dapat melancarkan semua mekanisme dan metabolisme dalam tubuh, salah satunya imunitas. Dengan daya tahan tubuh yang baik, seseorang akan lebih terlindungi dari ancaman panas dalam.
Olahraga teratur juga penting dilakukan demi meningkatkan kebugaran tubuh agar tak mudah terserang panas dalam. Aswin juga menyarankan agar orang-orang tidak terlalu banyak ke luar rumah dengan kendaraan terbuka pada musim pancaroba. Jika harus keluar rumah dengan kendaraan terbuka seperti motor, Aswin menyarankan penggunaan baju yang lebih tebal.
"Pakai baju tebal, bawa jas hujan," kata Aswin.
Upaya pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah vaksinasi influenza. Aswin mengatakan vaksin influenza saat ini lebih banyak diterapkan pada anak. Padahal vaksinasi influenza juga bisa dilakukan oleh orang dewasa dan orang berusia lanjut.
"Padahal usia lanjut merupakan populasi yang penting untuk mendapat vaksin influenza," terang Aswin.