REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing dalam tubuh manusia yang ditularkan melalui tanah (soil transmitted helminths/STH). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan, prevalensi cacingan di Indonesia pada umumnya masih sangat tinggi, terutama pada golongan penduduk yang kurang mampu, dengan sanitasi yang buruk.
Prevalensi cacingan bervariasi antara 2,5 persen sampai 62 persen. Head of Medical Affairs, PT Johnson & Johnson Indonesia, dr Rospita Dian menjelaskan pandangan umum masyarakat tentang cacingan dianggap sepele. Dianggap bahwa penyakit ini bukan penyakit menular dan tidak dianggap berbahaya. Dan ada juga pandangan bahwa penyakit ini adalah penyakit orang miskin dan hanya penyakit orang kurus.
Padahal semua orang bisa terkena cacingan dan anak-anaklah yang paling rentan. "Seseorang dikatakan penderita cacingan apabila pemeriksaan tinja ada telur cacing atau cacing," jelasnya dalam acara Media Workshop bersama Combantrin "Meningkatkan Kualitas Gizi Anak-anak Indonesia agar dapat Tumbuh & Berkembang Optimal dengan Menekan Tingkat Infeksi Cacingan" di Jakarta, Selasa (17/10).
Data WHO menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kasus cacingan tertinggi bahkan masuk 10 besar. Bahkan berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, angka kejaiadian variasi ada kecil 2.5 persen sampai 62 persen untuk seluruh populasi. Bila dilihat lebih spesifik pada anak usia sekolah angka kejadian bisa sampai 80 persen.
Menurut data WHO tahun 2016, lebih dari 50 juta anak Indonesia membutuhkan tindakan pecegahan cacingan. Mereka mungkin tidak menunjukkan gejala nyata namun mereka miliki risiko tinggi untuk menderit cacingan angkanya mencapai 55 juta.
Ia mengungkapkan gejala cacingan tidak terlalu jelas dan tidak terlalu spesifik. Sehingga kadang-kadang bisa tidak terdiagnosa. Kalau pada infeksi ringan bahkan tidak bergejala. Anak-anak tetap sekolah, main padahal dia sudah kena infeksi cacingan. Mereka nampak sehat.
Gejala umum cacingan, lanjutnya, saru dengan penyakit lain. Ada lima L, yaitu lelah, lemas, letih, lalai dan loyo. "Namun tidak semua anak tunjukkan gejala ini cacingan. Tapi kita harus waspada."
Gejala lain yang mungkin timbul adalah nafsu makan kurang, pada anak-anak mereka kurang bergairah, mudah lelah, mudah sakit, kurang gizi, anemia, kemampuan konsentrasi menurun dan kemampuan belajar menurun. Terkadang disertai gejala gangguan saluran pencernaan seperti diare, mual atau muntah, perut begah dan tidak nyaman. Bahkan pada kasus berat, ada darah pada tinja. "Bahkan cacing tertentu menimbulkan gejala gatal di daerah dubur terutama saat malam hari dan sulit tidur," tambahnya.