REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cacingan bisa dialami oleh siapa saja. Tidak memandang kelas sosial maupun usia. Namun anak- anaklah yang paling rentan alami cacingan.
Cacingan ini menurut Head of Medical Affairs, PT Johnson & Johnson Indonesia, dr Rospita Dian, mengatakan individu yang sedang berada dalam masa perkembangan fisik dan intelektual yang intens sangat berisiko dari dampak cacingan. Dampak pertama ada pada penurunan gizi. Anak yang cacingan alami anemia, gangguan penyerapan makanan, nafsu makan turun, diare dan gangguan pertumbuhan.
Adanya penurunan gizi membuat anak sering sakit. Selain itu juga terjadi penurunan fungai kognitif seperti turunnya daya ingat dan konsentrasi. Tak hanya itu, bahkan bisa menimbulkan kondisi yang menyebabkan pembedahan seperti ada kerusakan usus.
"Anak usia sekolah sedang bertumbuh, mereka membutuhkan asupan makanan baik secara fisik atau kecerdasan. Kalau absorpsi (penyerapan makanan) atau pencernaan mereka terganggu karena cacing, maka dampak utama yang bisa terjadi anak bisa menderita gangguan pertumbuhan," ujarnya dalam acara Media Workshop bersama Combantrin "Meningkatkan Kualitas Gizi Anak-anak Indonesia agar dapat Tumbuh & Berkembang Optimal dengan Menekan Tingkat Infeksi Cacingan" di Jakarta, Selasa (17/10).
Apabila kualitas kecerdasan anak menurun, sedangkan mereka adalah generasi penerus bangsa maka kualitas sumber daya manusia juga menurun. "Untuk pemerintah dari kecil anak sudah cacingan, kecerdasan menurun, bagaimana ke depannya bisa lebih maju," ungkapnya.