REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) ke-8 kembali dilaksanakan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (RSGM UMY), Kamis (19/10). Pada pelaksanaan kali ini, pihak penyelenggara yang merupakan gabungan dari Pepsodent, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), RSGM UMY mengikutsertakan anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) yang secara khusus diundang dalam kegiatan tersebut.
Ketua panitia di RSGM UMY, Drg Fahmi Yunisa, mengatakan pihak penyelenggara memang ingin memberikan perhatian lebih terhadap anak-anak berkebutuhan khusus.
“Di tahun ini yang merupakan pembeda dari kegiatan sebelumnya adalah kami juga mengajak secara khusus anak-anak berkebutuhan khusus untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Sebagai bentuk nyata tingginya kepedulian kami terhadap kesehatan gigi termasuk gigi anak-anak yang berkebutuhan khusus sebab mereka tentu tetap ingin memiliki gigi yang sehat,” ujarnya.
Dalam kegiatan BKGN 2017 tersebut, peserta yang ikut akan diberikan edukasi, pemeriksaan, dan perawatan gigi gratis. Peserta juga mendapatkan tas yang berisi kalender edukasi gigi, stiker, modul kesehatan gigi, pasta gigi, dan sikat gigi. Selain itu, pasien dengan kerusakan gigi yang cukup parah akan dianjurkan kembali memeriksakan giginya di luar dari kegiatan ini.
Karena panitia hanya mampu menampung kuota 1.000 pasien maka banyak dari pasien yang ditolak. “Dalam satu hari kami batasi hanya 300 pasien serta kuota yang diberikan hanya 1.000 pasien. Maka banyak pasien yang mau tidak mau harus kami tolak,” kata dia, dalam siaran pers.
Pemeriksaan gigi gratis ini memang disambut antusias dari masyarakat dari anak-anak hingga orang tua. Pasien memenuhi ruangan tunggu yang sudah disediakan panitia, bahkan beberapa pasien ada yang menunggu di luar ruangan.
“ Saya sudah mengantri sejak pukul 06.00 WIB dan saya mendapatkan antrian nomor 71, bahkan sebelum saya sudah ada yang mengantri,” ujar Anisa, salah satu peserta.