REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolagen menjadi salah satu jenis protein yang diperlukan tubuh, namun seiring bertambahnya usia produksi kolagen pun akan menurun. Terdapat beberapa cara untuk membuat tubuh mendapatkan kolagen, diantaranya melalui suntik, ataupun dengan cara minum suplemen kolagen.
Spesialis kulit dan kelamin Rumah Sakit (RS) Siloam TB Simatupang Jakarta, dr Fitria Amalia Umar SpKK menjelaskan, dengan memberikan suntikan vitamin C dan kolagen langsung ke pembuluh darah vena, maka secara efektivitas akan memberikan pengaruh yang lebih cepat, dibandingkan dengan minum suplemen kolagen yang membutuhkan proses sampai akhirnya masuk ke vena.
"Efektivitas bisa lebih cepat, daripada yang diminum karena ada proses. Tapi, untuk yang disuntik efek sampingnya lebih besar," ujar dr Fitria Amalia Umar SpKK di Jakarta,.
Ia melanjutkan, sisi negatifnya yang disuntikkan akan dapat berpengaruh pada ginjal. Apabila si pengguna memiliki ginjal yang kurang baik, maka vitamin C bisa menjadi kristalisasi di ginjal, hal ini juga bisa terjadi apabila dosis yang diberikan terlalu berlebihan.
"Jadi memang semua yang kita masukkan secara invasif perlu diperhatikan efek sampingnya," kata dokter yang akrab disapa Amel ini.
Kolagen dapat ditemukan kurang lebih 30 persen pada tubuh dan 70 persen pada kulit. Akan tetapi, seiring dengan bertambahnya usia, dan semakin tinggi tingkatan stres, akan berdampak penurunan kolagen.