Jumat 27 Oct 2017 09:57 WIB

Bila Masalah Gizi Anak Sekolah Dibiarkan, Ini Akibatnya

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah anak membeli jajanan di salah satu Sekolah Dasar Kawasan Jakarta Selatan, Selasa (7/4).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sejumlah anak membeli jajanan di salah satu Sekolah Dasar Kawasan Jakarta Selatan, Selasa (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah gizi pada anak usia sekolah jika dibiarkan tentu saja akan memberikan dampak yang buruk bagi anak. Apa saja dampaknya dan bagaimana mengatasinya?

Menurut Dr Ir Sri Anna Marliyati, MS selaku Sekretaris Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB, jika masalah gizi anak pada usia sekolah dibiarkan, maka dampaknya anak akan rentan terhadap penyakit, baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Anak juga jadi sulit untuk berkonsentrasi dalam pelajaran. Selain itu, produktivitas anak juga menurun lantaran sering merasa lemas.

Anak yang mengalami masalah gizi juga akan berdampak pada masalah stunting dan obesitas dalam jangka panjang. Ini akan berlanjut hingga mereka remaja bahkan dewasa. Bagi yang perempuan, ketika dewasa mereka yang kurang gizi kemudian hamil, maka bayi yang didalam kandungannya juga akan mengalami masalah gizi pula. Sehingga besar kemungkinan dia melahirkan anak dengan berat badan lahir rendah.

Mengentaskan permasalahan gizi baik stunting maupun obesitas di Indonesia terutama pada anak usia sekolah, harus dimulai dari perbaikan kebiasaan dalam mengonsumsi jajanan sehat di sekolah. Anak di usia sekolah memiliki banyak aktivitas di luar rumah sehingga mendorong perilaku membeli makanan atau jajanan baik di dalam maupun sekitar sekolah. Namun kebutuhan membeli makanan atau jajanan ini tidak selalu dibarengi dengan ketersediaan makanan atau jajanan yang bersih dan sehat.

Menurut Laporan Aksi Nasional PJAS 2014, sebanyak 23,82 persen pangan jajanan anak sekolah yang diuji sampel oleh BPOM masih tidak memenuhi syarat akibat cemaran mikrobiologi. Oleh karena itu, kebiasaan dalam mengonsumsi jajanan sehat perlu digalakkan melalui edukasi gizi yang tepat untuk para murid, guru atau pihak sekolah, orang tua murid, hingga penjual jajanan di lingkungan sekolah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement