REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diet sering diasosiakan dengan tidak makan. Namun hal tersebut sebenarnya bukan berdasarkan fakta, melainkan hanya mitos belaka.
"Itu mitos. Mau diet apa lagi dikejar target, makannya sedikit malah kita bisa kurang gizi, yang bisa mengakibatkan aktivitas terganggu," kata Karin Wiradarma, lulusan dari Universitas Indonesia yang kini aktif di Klik Dokter di Jakarta, Ahad (29/10).
Karin mengatakan, manusia membutuhkan asupan, seperti vitamin, mineral, serat dan lainnya bagi tubuh. Apabila orang yang tengah melakukan diet menahan lapar, maka dapat lebih tergoda untuk memakan camilan.
"Kalau untuk diet, ada yang dihindari, dan ada yang dikonsumsi, seperti protein dan serat," ujar Karin.
Kandungan dari protein dan serat dapat ditemukan melalui susu. Kedua kandungan tersebut, bisa meningkatkan pengeluaran kalori, dan membuat seseorang merasa kenyang lebih lama.
Ia mengungkapkan, yang paling terpenting dalam melakukan diet seseorang harus memiliki tekat yang kuat, dan bertujuan untuk jangka panjang. Dia merekomendasikan bukan melakukan diet hanya untuk jangka pendek, seperti ingin terlihat lebih langsing saat menikah, dan lainnya.
Di samping itu, Nadya Putriani instruktur zumba mengatakan, keberhasilan diet memang ditentukan 80 persen dari makanan, dan 20 persen dari olah raga. Dengan melakukan olah raga, maka dapat meningkatkan metabolisme dalam tubuh, sehingga seseorang bisa tidur lebih mudah. "Setiap orang memiliki goal-nya masing-masing. Biasanya, untuk menurunkan berat badan disarankan melakukan kardio, seperti fit dance," ujar Nadya.