REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurang tidur tidaklah baik untuk kesehatan. Menurut studi, tidak cukup istirahat dapat memicu kegemukan yang dapat meningkatkan risiko diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung.
Menurut sebuah meta-analisis pada 2016 yang dipublikasikan di European Journal of Clinical Nutrition, orang-orang yang tidak cukup tidur lebih cepat bertambah gemuk. Sebab mereka cenderung makan lebih banyak dari biasanya setelah bangun. Bila dirinci asupan kalori mereka bisa 385 kalori lebih banyak dari asupan biasa.
Tim peneliti juga mengungkapkan bahwa peserta kurang tidur secara signifikan selain lebih banyak lemak juga kurang protein. Mereka cenderung mengkonsumsi junk food.
Keadaan menjadi lebih buruk, karena biasanya mereka yang kurang tidur tidak banyak bergerak setelah bangun. Jadi kalori ekstra itu tidak terbakar dan tersimpang sebagai lemak.
Peneliti menyebutkan, dengan 385 kalori ekstra dalam sehari dapat menambah berat satu pon setiap sembilan hari. Kecenderungan ini pada akhirnya dapat meningkatkan risiko Anda terkena kondisi seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung.
Untuk menurunkan berat badan, periset menyarankan untuk menyesuaikan kebiasaan tidur terlebih dahulu. Usahakan tidur lebih awal untuk mencukup waktu ideal istirahat yang direkomendasikan, yakni tujuh sampai sembilan jam.