REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA -- Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) berencana mencabut klaim terkait protein kedelai dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner pada produk kemasan. Badan ini mendapati klaim kesehatan tersebut ternyata masih menjadi perdebatan dan belum memenuhi standar ketat yang mereka terapkan.
FDA, dalam pengumuman Senin (30/10), mengatakan, saat ini mereka telah mengizinkan 12 klaim kesehatan kedelai untuk jantung terhadap sejumlah produk makanan kemasan.
FDA mengizinkan produk protein kedelai menaruh klaim bahwa protein kedelai dapat mengurangi risiko penyakit jantung sejak 1999. Namun sejumlah penelitian ada yang mempertanyakan kaitannya.
FDA mengatakan sebenarnya ada beberapa bukti yang mendukung hubungan antara kedelai dan jantung tersebut. Namun bukti yang ada secara keseluruhan dikhawatirkan menimbulkan skeptisisme.
"Tinjauan kami atas bukti tersebut membawa kami pada kesimpulan bahwa hubungan antara protein kedelai dan penyakit jantung belum memenuhi standar ketat untuk klaim kesehatan resmi FDA," kata Direktur Pusat Keamanan Pangan dan Nutrisi Terapan di FDA Susan Mayne, dilansir Time, Senin (30/10).
FDA akan memberikan waktu 75 hari kepada pihak berkepentingan untuk menyanggah atau memberi tanggapan terkait peraturan yang akan diberlakukan tersebut. Badan ini juga membuka masukan dari masyarakat mengenai kalimat yang tepat untuk penggunaan klaim kesehatan berdasarkan bukti yang ada sementara ini.
Sampai peraturan ini diberlakukan resmi FDA, produsen masih dapat terus menggunakan klaim kesehatan kedelai untuk jantung pada produk mereka.