Selasa 31 Oct 2017 16:20 WIB

Ini Bahaya Menggunakan Rokok Elektrik Sejak Muda

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Rokok elektronik
Foto: EPA
Rokok elektronik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelajar SMA yang menggunakan rokok elektrik berpotensi besar untuk menjadi perokok konvensional aktif ketika beranjak dewasa. Penyebabnya, rokok elektrik membuat kegiatan merokok tampak seperti hal yang normal.

"Rokok elektrik dapat 'menormalisasi' kegiatan merokok," ungkap salah satu peneliti dari University of Waterloo di Ontario, David Hammond, seperti dilansir Indian Express.

Kecenderungan ini terungkap setelah tim peneliti melakukan studi yang melibatkan 44.163 pelajar dari dua provinsi di Kanada. Selama studi, tim peneliti memantau penggunaan rokok elektrik di kalangan anak-anak tersebut dalam dua tahap. Tahap pertama berlangsung pada 2013-2014, sedangkan tahap kedua berlangsung pada 2014-2015.

Tim peneliti menemukan bahwa para pelajar SMA yang sudah mulai merokok elektrik 30 hari sebelum studi dimulai memiliki kecenderung untuk mencoba rokok konvensional. Anak-anak tersebut juga memiliki kecenderungan untuk menjadi perokok aktif satu tahun setelah mencoba rokok konvensional.

Tim penelti menilai kecenderungan ini disebabkan adanya faktor umum antara rokok elektrik dan rokok konvensional. Faktor-faktor individual dan risiko sosial yang meningkatkan penggunaan rokok elektrik juga dapat meningkatkan kecenderungan perokok konvensional muda.

Di sisi lain, tim peneliti juga tak menampik bahwa nikotin berperan dalam meningkatkan kecenderungan penggunaan rokok konvensional oleh perokok elektrik. Tim peneliti menilai paparan nikotin dini dari rokok elektrik dapat meningkatkan keinginan untuk merokok dengan rokok konvensional.

"Merupakan hal yang bodoh jika mengabaikan kemungkinan bahwa paparan nikotin dini melalui rokok elektrik dapat meningkatkan kecenderungan merokok," terang tim peeliti melalui Canadian Medical Association Journal (CMAJ).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement