REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perempuan yang bertubuh kurus ternyata rentan terhadap penyakit dibandingkan perempuan dengan tubuh gemuk. Hal itu diungkapkan dokter spesialisasi Ortopedi dr Karina Besinga SpOT (K).
"Penelitian menyebutkan perempuan lebih berisiko mengidap osteoporosis dibandingkan laki-laki, dan yang bertubuh kurus rentan terhadap osteoporosis," ujar dokter spesialis di Siloam Hospital Kebon Jeruk tersebut di Jakarta, Rabu (8/11).
Dia menjelaskan jika bertubuh kurus maka lapisan lemak yang ada di tulang tersebut sangat tipis, dibandingkan perempuan yang mempunyai badan besar. Lapisan lemak tersebut memiliki satu fungsi yang tergabung dengan metabolisme secara keseluruhan.
"Ketika proses penyerapan kalsium yang masuk lewat makanan, orang dengan tubuh lebih besar menyerap lebih banyak."
Sehingga perempuan dengan tubuh besar, memiliki cadangan kalsium yang lebih banyak. "Tapi tulangnya tidak selalu keropos," papar dia.
Tulang mengalami 3 tahapan yaitu tahap pertumbuhan terjadi sampai usia 18 tahun pada laki-lakidan usia 16 tahun pada perempuan, tahap pemadatan terjadi sampai usia 30 tahun dimana pada usia ini tulang mencapai kekuatan dan kepadatan tertinggi, dan tahap penurunan setelah usia 40 tahun dimana terjadi penurunan kepadatan tulang secara progresif (osteoporosis).
Dia menjelaskan untuk menjaga kualitas tulang, seseorang sebaiknya selalu aktif bergerak (berjalan cepat selama 30
menit per hari) agar merangsang proses regenerasi sel-sel tulang, menjaga asupan gizi seimbang, dan mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Diagnosis dini osteoporosis dapat dilakukan melalui tes kepadatan tulang untuk menilai kepadatan tulang. Sedang untuk pengobatannya dapat melalui terapi osteoporosis melalui penyesuaian gaya hidup, olahraga yang sesuai, pemberian obat-obat anti-osteoporosis, dan menjalani tindakan invasif bila osteoporosis tersebut menyebabkan tulang patah.