Kamis 09 Nov 2017 09:45 WIB

Ahli Gizi Keluarga Kardashian Jelaskan Arti Diet Keto

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Indira Rezkisari
Khloe Kardashian
Foto: AP
Khloe Kardashian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat akhir-akhir ini menarik perhatian beberapa selebritas dan berhasil memasuki akun media sosial mereka. Kourtney Kardashian kemudian menulis tentang bagaimana dia melakukan detoksifikasi dalam keadaan ketosis dalam aplikasinya.

Marie Claire Inggris menyebutkan program makan tersebut diikuti oleh Megan Fox, Adriana Lima, dan Mick Jagger. Sementara Business Insider menyebutkan Halle Berry juga pengikut program makan itu.

Penelusuran untuk "keto" telah meningkat empat kali lipat pada laman pencarian Google di tahun lalu seperti yang disebutkan oleh Google Trends. Dan seorang manajer PR konsumen Pinterest, Lara Levin, menyatakan lebih dari 69 juta resep keto telah disimpan sejak 2014.

"Program ini merupakan makanan dengan karbohidrat rendah namun memiliki kadar lemak tinggi sehingga tubuh akan menghancurkan lemak dan menggunakannya sebagai sumber bahan bakar utama," ucap Dr Eric Kossoff, direktur Program Residensi Neurologi Anak di Johns Hopkins. "Jika Anda menyimpan kabohidrat dengan jumlah cukup rendah, maka hal tersebut akan dilakukan oleh tubuh."

Kossoff mengatakan bahwa makanan klasik keto adalah makanan dengan banyak mentega, mayones dan minyak serta whipping cream. Orang-orang yang mengikuti program keto memakan banyak lemak berbeda, bukan hanya alpukat dan kacang-kacangan ataupun hal sejenis.

Diet keto klasik sendiri dikaitkan dengan perawatan epilepsi sejak tahun 1920an.

"Ketika badan berada dalam kondisi ketosis metabolisme, tubuh akan melepaskan lemak secara cepat," ucap ahli gizi selebritas Philip Goglia, PhD yang mengurusi Christian Bale, Khloe Kardashian, Kim Kardashian, dan Kanye West. Menurutnya cara ini dapat menurunkan berat badan sementara namun dalam waktu singkat.

Kossoff dan Goglia mengingatkan bagi orang-orang yang ingin melakukan program diet keto untuk tidak asal ikut-ikutan. Menurut mereka sebelum melakukan diet tersebut seseorang harus melihat riwayat keluarga dan riwayat kesehatan orang tersebut terlebih dahulu.

"Hanya karena Paul, teman Anda bisa menghilangkan 15 pound (6 kg) saat melakukan diet keto bukan berarti Anda semata-mata ingin mengikutinya tanpa melihat kadar lemak darah dan riwayat kesehatan jantung Anda," ujar Dr Goglia.

Goglia kemudian melanjutkan meskipun sebuah program diet makanan dapat membantu seseorang dalam menurunkan berat badannya, yang menentukan apakah diet tersebut dapat dilanjutkan dalam jangka waktu yang panjang bergantung kepada seberapa baik tubuh seseorang mengolah lemak, protein, dan karbohidrat.

Sebagai contoh, Goglia menyatakan Khloe memiliki efisiensi tinggi terhadap lemak dan protein sementara Kim memiliki struktur ganda yang dapat memanfaatkan lemak, protein, dan karbohidrat secara seimbang.

Seorang ahli diet yang telah bersertifikasi, Lisa DeFazio mengeluarkan peringatan untuk diet keto ini. Dirinya menyatakan tidak akan mengusulkan program tersebut kepada kliennya karena ada banyak masalah kesehatan yang bisa terjadi.

"Program tersebut terdengar baik namun akan terjadi masalah karena terdapat cara yang tidak normal agar tubuh bisa berfungsi seperti biasa," ujar DeFazio. "Hal ini seperti menuangkan jus buah pada tangki bensin kendaraan anda dan mencoba membuatnya berjalan dengan menggunakan jus buah dibandingkan bensin."

DeFazio menyebutkan ada banyak dampak buruk dari program tersebut, diantaranya batu ginjal, darah berlemak, dehidrasi, dan konstipasi. Lebih lanjut ahli diet tersebut juga meragukan keberlanjutan diet seseorang yang dilakukan tanpa alasan medis tertentu, dilansir dari USA Today.

"Ini seperti sesuatu yang dilakukan jika seseorang mengalami kenikan berat badan dan ingin menghilangkannya dalam beberapa minggu. Kemudian ketika liburan datang atau mereka pergi kesebuah pesta pernikahan, semua usaha diet akan sia-sia karena Anda ingin memakan sepotong roti."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement