Kamis 09 Nov 2017 13:40 WIB

Disebut Lebih Sehat, Vape Belum 100 Persen Bebas Risiko

Pekerja menata botol berisi cairan rokok elektronik (vape) di Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/11).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pekerja menata botol berisi cairan rokok elektronik (vape) di Bandung, Jawa Barat, Selasa (7/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vape atau produk rokok elektrik dinilai dapat meminimalkan efek buruk rokok konvensional dan membantu mengurangi penyebab penyakit akibat konsumsi rokok. Meski begitu penggunaan vape tidak benar-benar 100 persen bebas dari risiko.

Kardiolog asal Yunani Konstantinos Farsalinos dalam keterangannya pada Asia Harm Reduction Forum di Jakarta, Kamis (9/11), memaparkan penelitian yang menyebutkan rokok elektrik bisa mengurangi dampak buruk akibat rokok konvensional hingga 95 persen. Konstantinos yang sudah meneliti tentang rokok elektrik sejak 2011 menyatakan telah melakukan penelitian tentang efek sitotoksik uap rokok elektrik pada sel otak dan efek langsung dari rokok elektrik yang digunakan pada fungsi jantung dan sirkulasi koroner.

"Hasilnya, efek yang ditimbulkan uap rokok elektrik jauh lebih rendah risiko dibandingkan dari asap rokok," kata dia. Menurut dia, saat ini terjadi kesalahpahaman masyarakat tidak hanya di Indonesia, namun juga pada masyarakat global tentang efek negatif dari rokok elektrik.

Konstantinos menyebutkan kesalahpahaman terjadi karena adanya salah interpretasi dan kekeliruan dalam penyampaian yang dilakukan secara berulang oleh para pakar kepada media. "Ada kekeliruan penyampaian hasil riset pada jurnalis, dan tentu saja jurnalis tidak bisa menilai hasil riset namun hanya menulis apa yang didapat. Dan hasilnya kericuhan di media yang menyanggah produk-produk alternatif rokok konvensional," kata dia.

Rokok elektrik tidak sepenuhnya bebas dari bahaya kesehatan, namun risikonya jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan rokok konvensional yang dikonsumsi dengan cara dibakar. Rokok elektrik menggunakan proses pengaliran nikotin yang didapat dari tembakau dengan cara dipanaskan, berbeda dengan rokok konvensional dengan pembakaran.

Nikotin yang dipanaskan dialiri sepenuhnya melalui rokok elektrik ke tubuh manusia. Sementara nikotin yang dibakar menghasilkan racun berbahaya dari hasil pembakaran tembakau, kertas dan zat lainnya yang ada pada rokok konvensional.

Rokok elektrik setidaknya bisa mengurangi dampak buruk dari rokok konvensional, namun alangkah lebih baik bagi kesehatan tubuh apabila perokok tersebut benar-benar berhenti merokok secara total.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement