REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Durasi dan jenis olahraga sebaiknya disesuaikan dengan tingkat kebugaran jantung dan paru-paru. Mereka yang memiliki tingkat kebugaran di bawah standar sebaiknya menerapkan latihan berbeda dengan yang di atasnya.
Dokter Spesialis Paru Badan Kesehatan Olahraga Masyarakat (BKOM) Bandung, Rina mengatakan, orang yang memiliki tingkat kebugaran jantung dan paru di bawah standar direkomendasikan melakukan olahraga maksimal dua kali seminggu.
Adapun tipe olah raga yang dilakukan hanya jenis olahraga ringan. Misalnya jalan santai atau bersepeda dengan durasi sekitar 20-30 menit sehari.
Sedangkan orang yang memiliki tingkat kebugaran jantung dan paru yang standar direkomendasikan berolahraga rutin sebanyak tiga kali seminggu dengan durasi sekitar 30-40 menit. Jenis olahraga yang dapat dilakukan juga lebih beragam, seperti jalan sehat, bersepeda, senam atau disko aerobik.
"Untuk orang yang memiliki tingkat kebugaran jantung dan paru yang baik, disarankan olahraga sebanyak 3-4 kali seminggu dengan durasi 40-60 menit sehari. Tipe olahraga dibebaskan," kata Rina kepada Republika.co.id di pameran Pembangunan Kesehatan dan Produk Kesehatan Dalam Negeri, di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (9/11)
Untuk melakukan olah raga, hal yang perlu diperhatikan adalah pembagian waktu antara pemanasan, latihan inti, dan pendinginan. Menurut Rina, banyak orang yang menyepelekan fase pemanasan dan pendinginan, padahal hal itu dapat menyebabkan ketegangan sendi atau kram. "Pemanasan biasanya 10-15 menit, latihan inti sekitar 20-60 menit, sedangkan pendinginan sekitar 5-10 menit," kata dia.
Peralatan latihan juga perlu diperhatikan, seperti peralatan keselamatan hingga pakaian. Untuk berolah raga, dianjurkan menggunakan pakaian yang nyaman di badan. Tidak terlalu sempit atau terlalu longgar, agar pergerakan sendi lebih maksimal.
"Selagi berolahraga, disarankan untuk minum sebanyak 150 cc setiap setengah jam latihan untuk menghindari dehidrasi," kata Rina.