Jumat 10 Nov 2017 04:35 WIB

Apakah Ayah Bisa Alami Depresi Pascamelahirkan?

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Depresi pascamelahirkan tak hanya bisa dialami kaum ibu.
Foto: Prayogi/Republika
Depresi pascamelahirkan tak hanya bisa dialami kaum ibu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Postpartum depression atau depresi pascapersalinan identik dengan perempuan. Ternyata, studi baru menyatakan pria pun bisa mengalami hal yang sama.

Sebuah studi di University of SouthernCalifornia telah menemukan hubungan antara depresi dan tingkat testosteron yang turun pada ayah baru. Hal itu menambahkan bobot fisiologis pada argumen depresi pascamelahirkan tidak hanya untuk wanita. Studi tersebut menemukan ketika kadar testosteron tinggi pada ayah baru membantu melindungi terhadap depresi padaayah, hal itu berkorelasi dengan peningkatan risiko depresi pada ibu baru.

"Kami tahu pria mengalami depresi pascamelahirkan, dan kami tahu tetesan testosteron pada ayah baru, tapi kami tidak tahu mengapa," kata profesor psikologi di USC Darby Saxbe, dikutipdari Independent, Jumat (10/11).

Fenomena tersebut dapat terjadi pada 7 sampai 10 persen ayah baru, dibandingkan dengan sekitar 12 persen ibu baru. Ayah yang depresi lebih cenderung memukul anak mereka.