Senin 13 Nov 2017 02:14 WIB

Pelacak Fitbit Bisa Bantu Tingkatkan Kesehatan

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Indira Rezkisari
Fitbit
Foto: Flickr
Fitbit

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Reputasi Fitbit untuk membuat alat pelacak kebugaran yang terpercaya diakui memiliki efek cukup kuat hingga Amerika memutuskan untuk menggunakan 10.000 alatnya dalam program penelitian kesehatan All of Us yang dilakukan oleh National Institute of Health. All of Us merupakan bagian lebih besar dari upaya penelitian jangka panjang yang dikenal dengan Precision Medicine Initiative yang diumumkan oleh Presiden Barack Obama tahun 2015.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data mengenai gaya hidup anonim, biologis, dan lingkungan dari satu juta orang Amerika untuk belajar mengenai perbedaan individu mempengaruhi kesehatan dan menggunakan penemuan tersebut untuk pengembangan perawatan yang lebih baik.

Alat dari Fitbityang digunakan dalam penelitian adalah 10.000 Fitbit Charge 2 dan Fitbit Alta HR yang diberikan kepada peserta dan diminta untuk memakai untuk jangka waktu satu tahun. "Penelitian ini akan menghasilkan kumpulan data yang menyajikan kesempatan untuk mengeksplorasi hubungan antar indikator kesehatan seperti aktivitas fisik, denyut jantung, dan pola tidur bersamaan dengan hasil kesehatan kritis lainnya yang akan ditangkap sebagai bagian penelitian ALL of Us," ujar Fitbit dalam rilis yang dikeluarkan.

Selain semua data dari 10.000 pemakai alat Fitbit, All of Us juga akan mengumpulkan informasi besar lainnya setidaknya satu juta peserta yang jika dianalisis bersama akan membantu peneliti mempelajari hubungan antara gaya hidup dan keehatan. Hasil dari penelitian tersebut diharapkan akan menemukan cara yang efektif untuk mencegah maupun mengobati suatu penyakit, dilansir dari Digital Trends.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement