REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hipoglikemia merupakan kondisi di mana kondisi kadar gula darah terlalu rendah. Pada diabetisi, hipoglikemia tak hanya menghambat tercapainya target pengobatan diabetes mellitus (DM) tetapi juga menyebabkan masalah kesehatan yang lebih kompleks.
"Hipoglikemia itu akibatnya tidak menunggu lama-lama. Berlangsung saat itu juga," jelas spesialis penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik dan diabetes dari FKUI/RSCM Dr dr Imam Subekti SpPD KEMD dalam sosialisasi Jakarta Diabetes Meeting 2017, di Jakarta.
Hipoglikemia akan membuat diabetisi mengalami beberapa gejala yang sangat mengganggu. Gejala-gejala tersebut meliputi rasa lapar, pusing, berkunang-kunang, kebingungan hingga keringat dingin. Umumnya, diabetisi yang sudah pernah mengalami hipoglikemia akan merasa takut untuk mengalami kondisi ini lagi di kemudian hari.
"Karena takut itu, meyebabkan dia kemudian makanannya agak lebih (banyak), kemduian mengurangi obat atas inisiatif sendiri," lanjut Imam.
Tindakan ini tentu dapat membuat kadar gula darah menjadi tak terkontrol. Akibatnya, target pengobatan DM yang harus dicapai diabetisi tidak tercapai dengan optimal.
Di samping itu, hipoglikemia juga harus dihindari agar otak dapat bekerja dengan optimal. Seperti diketahui, sumber energi otak adalah gula. Dalam kondisi hipoglikemi di mana kadar gula sangat rendah, otak akan menjadi organ pertama yang terdampak.
"Otak kita akan bereaksi jadi ngantuk, lemas, macam-macam," terang Imam.
Kondisi hipoglikemia yang terjadi terus-menerus dan berulang juga dapat mendorong tubuh mengeluarkan adrenalin. Adrenalin ini muncul sebagai reaksi tubuh untuk mengkompensasi kadar gula yang rendah agar kembali meningkat.
Sayangnya, keberadaan adrenalin tidak baik untuk kondisi jantung karena membuat stimulasi pada jantung meningkat. Jika kondisi ini terjadi berulang kali, jantung akan terganggu.
"Stimulasi jantung yang berulang menimbulkan serangan jantung," jawab Imam.
Jika diabetisi masih dalam keadaan sadar saat mengalami hipoglikemia, pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah makan atau minum apa pun yang ada di dekat mereka. Makan dan minum minuman yang manis dapat membantu diabetisi agar kadar gula mereka yang terlalu rendah kembali meningkat sebelum masalah yang serius terjadi.
"Segera makan dan minum apa saja yang ada di depan. Apa saja," ungkap Imam.