REPUBLIKA.CO.ID, SWEDIA — Sebuah studi menemukan 3,4 juta orang Swedia pemilik anjing memiliki risiko kematian karena penyakit kardiovaskular lebih rendah dibanding yang lain. Tim tersebut menganalisis daftar nasional untuk orang berusia 40 sampai 80 tahun dengan daftar kepemilikan anjing.
Mereka menemukan ada risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah pada pemilik anjing, terutama keturunan berburu, dengan meningkatkan kontak sosial atau mengubah mikrobiom bakteri pemiliknya
Seperti dilansir dari BBC, Sabtu (18/11), mikrobioma adalah kumpulan spesies mikroskopis yang hidup di usus. Diperkirakan, anjing dapatmempengaruhi mikrobiom karena anjing mengubah kotoran di lingkungan rumah.
Para periset mengungkapkan anjing memiliki efek perlindungan khusus bagi mereka yang tinggal sendiri. “Hasil penelitian menunjukkan pemilik anjing tunggal memiliki penurunan risiko kematian sebesar 33 persen dan penurunan risiko serangan jantung sebesar 11 persen dibandingkan non-pemilik tunggal,” kata penulis utamastudi dari Universitas Uppsala, Mwenya Mubanga.
Selain itu, Dr. Mike Knapton dari British Heart Foundation mengatakan memiliki seekor anjing dikaitkan dengan penurunan angka kematian dan risiko penyakit jantung. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan hubungan ini namun belum meyakinkan.
Kepemilikan anjing, Knapton menuturkan, memiliki banyak manfaat,salah satunya kesehatan jantung yang lebih baik, Namun karena banyak pemilik anjing mungkin setuju, alasan utama memiliki seekor anjing adalah kegembiraan.
“Apakah Anda pemilik anjing atau,tetap aktif adalah cara yang bagus membantu memperbaiki kesehatan jantung anda,” ujar Knapton.