Rabu 22 Nov 2017 09:49 WIB

Konsumsi Lemak tak Tambah Berat Badan

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Indira Rezkisari
Alpukat, salah satu sumber lemak baik.
Foto: Pixabay
Alpukat, salah satu sumber lemak baik.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Puluhan studi ilmiah menunjukkan mengonsumsi lemak tidak terkait dengan penambahan berat badan. Seorang dokter anak dan profesor pediatri, Aaron Caroll, mengatakan sangat baik untuk mengonsumsi mentega, krim, kacang-kacangan, dan alpukat.

Alih-alih mengonsumsi produk rendak lemak, Caroll mendorong orang untuk mengurangi gula. "Konsumsi lemak tidak menyebabkan kenaikan berat badan. Sebaliknya, lemak membantu kita mengurangi (berat badan) beberapa kilogram," ujar Caroll, dikutip dari Standard, Rabu (22/11).

Itu berarti makanan seperti alpukat mentega, salmon, dan kacang gurih harus memiliki tempat dalam makanan setiap orang. Buktinya terletak pada penelitian yang membandingkan orang dengan makanan rendah lemak dan diet tinggi karbohidrat dengan orang-orang yang diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat.

Berkali-kali penelitian tersebut mengungkapkan bahwa orang yang membatasi asupan makanan berlemak tidak menurunkan berat badan atau mendapatkan manfaat kesehatan lainnya. Sebaliknya, orang yang mengonsumsi makanan tinggi lemak tapi rendah karbohidrat olahan seperti roti putih atau nasi putih cenderung menurunkan berat badan dan melihat manfaat kesehatan lainnya juga.

Temuan ini menunjukkan penjahat sebenarnya, menyangkut kenaikan berat badan bukanlah lemak. Melainkan menambahkan gula dan karbohidrat olahan yang cepat dipecah menjadi gula.

Selain itu, sebuah studi baru-baru ini diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, para periset menguji apa yang terjadi ketika orang-orang menukar sebagian kecil kalori yang mereka dapatkan dari lemak jenuh dengan kalori dari lemak tak jenuh. Hal tersebut tampaknya terkait dengan banyak manfaat termasuk pengurangan risiko kematian dan kondisi seperti penyakit jantung dan beberapa penyakit neurodegeneratif.

"Tidak semua lemak diciptakan sama. Kita harus makan lemak baik dari ikan dan alpukat, bukan lemak hewani," kata profesor nutrisi Harvard, Frank B Hu.

Menurut blog kesehatan yang dikelola oleh Harvard Medical School, lemak sehat termasuk berasal dari kacang-kacangan, ikan, dan minyak zaitun. Yang tidak sehat adalah lemak trans yang ditemukan dalam makanan olahan dan lemak jenuh yang berada di tengah-tengah lemak sehat dan lemak trans.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement