REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejalan dengan semakin bertambahnya usia seseorang, kinerja otak bisa mengalami penurunan. Penurunan kinerja otak ini berpengaruh terhadap daya ingat. Tak heran mereka yang sudah berusia senja sering lupa di mana meletakkan barang atau kesulitan mengingat nama orang-orang yang sudah mereka kenal.
Spesialis saraf,dr. Diatri Nari Lastri Sp.S (K), menjelaskan kumpulan gejala (sindroma) gangguan fungsi memori dan gangguan kognitif lain disebut dengan demensia. Banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang terkena demensia. Di antaranya penyakit degeneratif seperti alzheimer, gangguan pada pembuluh darah (vaskular), serta infeksi dan tumor.
"Untuk infeksi dan tumor jika penyebab sakitnya bisa disembuhkan maka demensia bisa hilang. Sedangkan demensia akibat alzheimer dan gangguan pembuluh darah tidak bisa diobati," jelas dokter yang juga menjabat sebagaiKetua Divisi Neuro Behaviour Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Penderita demensia terbagi menjadi tiga golongan yakni demensia ringan, sedang, dan berat. Menurutnya, perawatan dan aktivitas sehari-hari dapat membantu memperlambat laju demensia. Namun, penyakit ini secara umum tidak dapat disembuhkan.
"Demensia ringan membuat penderitanya mudah lupa dengan hal-hal baru tapi masih bisa melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri meski perlu diawasi," ujar Diatri. Sementara itu, penderita demensia berat sangat bergantung pada bantuan orang lain. Penderita tak mengenal lokasi dan waktu. Bahkan bisa buang air di sembarang tempat.
Menurut Diatri, penderita demensia yang masih bisa beraktivitas sebaiknya jangan dimanjakan. "Jangan manjakan orang dengan demensia karena banyak beraktivitas bisa membantu menunda laju kerusakan otak dan sarafnya," katanya.