Kamis 30 Nov 2017 20:14 WIB

Jumlah Kornea Donor di Indonesia Masih Sedikit

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Reiny Dwinanda
Kornea mata
Foto: flickr
Kornea mata

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama JEC Korporat, dr Johan A Hutauruk, mengungkapkan saat ini jumlah kornea donor di Indonesia masih sangat sedikit. Angkanya berada jauh di bawah kebutuhan.

"Padahal, jika kebutuhan itu tercukupi, pasien yang mengalami kerusakan kornea dapat dipulihkan fungsi penglihatannya," ujar Johan dalam pembukaan Lions Eye Bank Jakarta (LEBJ) di RS Mata JEC @Kedoya, Kamis (30/11).

Johan menjelaskan, 80 persen penyandang kebutaan dapat dicegah dan direhabilitasi fungsi penglihatannya secara medis.

Rehabilitasi ini dapat dilakukan dengan metode transplantasi kornea yang berasal dari pendonor. 

"Kerusakan pada kornea yang tidak segera mendapat penanganan akan menyebabkan kebutaan yang sifatnya tidak tersembuhkan," jelas Johan.

Berdasarkan data dari Bank Mata Indonesia, saat ini baru sekitar lima hingga 10 persen pasien kebutaan yang dapat menjalani transplantasi kornea. 

Untuk mengatasi kelangkaan pasokan kornea, Indonesia kerap menerima donor dari negara-negara lain, seperti Srilanka, India, Belanda, dan Amerika Serikat. 

Lewat kemitraan dengan Lions Club Indonesia/Yayasan Lions Mengabdi Indonesia, JEC berharap, keberadaan LEBJ dapat meningkatkan pemahaman dan penerimaan masyarakat tentang donasi mata. 

''Dengan demikian, semakin banyak masyarakat dengan rela mendaftarkan diri mendonorkan kornea atau mata mereka,'' tutur Johan.

Sejak awal berdiri pada 1984, JEC telah melakukan tindakan transplantasi kornea pada sekitar 150 pasien. 

Di JEC, proses pemotongan kornea donor dan kornea penerima telah menggunakan teknik femtosecond laser dan JEC menjadi rumah sakit mata pertama dan satu-satunya mengimplementasikan teknik tersebut.

Sedangkan untuk transpalantasi kornea, JEC telah menerapkan teknologi lamelar keratoplasty sejak 2008. 

Dengan teknologi ini, dokter hanya melakukan penggantian korena pada bagian yang rusak dan tetap mempertahankan bagian kornea mata yang masih sehat. 

''Kami mengoperasikan LEBJ di JEC @Kedoya sebagai upaya mengatasi kebutuhan kornea donor bagi pasien-pasien yang memerlukan transplantasi kornea. Penerapan sarana dan prasarana terkini di LEBJ memungkinkan kapasitas yang lebih besar dan pemulihan, serta distribusi kornea yang lebih cepat, khususnya pasien kebutaan karena kornea,'' kata Ketua LEBJ, dr Sharita Siregar.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement