Selasa 19 Dec 2017 20:16 WIB

Kemenkes: 80 Persen Obat Murah di Internet Palsu

Obat palsu/ilustrasi
Foto: flickr
Obat palsu/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan menyebutkan sekitar 80 persen obat yang dijual lebih murah di internet ketimbang harga di apotek adalah palsu.

"Dari penyidikan, 80 persen obat-obatan ini palsu," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Untung Suseno Sutarjo di Jakarta, Selasa (19/12).

Untung menjelaskan penyidikan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri tersebut mengungkapkan sebagian besar obat-obatan palsu yang dijual lebih murah itu adalah sejenis obat kuat untuk pria.

Untung mengimbau kepada masyarakat agar tidak tergiur dengan harga obat yang jauh lebih murah dibandingkan harga di apotek karena dapat dicurigai obat tersebut palsu. "Kalau lebih murah udah tidak mungkin lah ya, harga obat sudah jelas. Yang paling murah udah ada di e-katalog, kalau ada yang lebih murah dari e-katalog, itu pasti nggak benar," kata Untung.

Dia juga menyarankan kepada masyarakat agar hanya membeli obat di tempat yang resmi yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang profesional.

Untung menambahkan agar masyarakat juga jangan tergiur dan mencoba produk obat yang disebutkan dapat menyembuhkan berbagai penyakit. "Satu obat tapi bisa menyembuhkan banyak penyakit, penyakitnya susah-susah lagi, ada kanker, ada jantung, pastinya hoax. Nggak mungkin lah ada satu obat bisa mengobati semua. Supaya masyarakat memahami bukan seperti itu," kata Untung.

Dia menerangkan proses produksi obat didasarkan dari bukti-bukti klinis yang juga sudah diuji coba sebelumnya. Proses penemuan obat, kata Untung, memakan waktu yang lama hingga bisa benar-benar aman dikonsumsi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement