Rabu 20 Dec 2017 11:23 WIB

Melawan Galau Musim Dingin Alias Winter Blues

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Indira Rezkisari
Musim dingin.
Foto: ist
Musim dingin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di negara yang memiliki empat musim, musim dingin bisa jadi waktu yang tepat untuk menghabiskan waktu liburan dan beristirahat. Namun karena waktu siang hari lebih pendek, orang yang tinggal di tempat tersebut kemungkinan akan mengalami Winter Blues.

Menurut psikolog Josh Klapow, gejala umum winter blues ditandai dengan berkurangnya energi, perasaan yang mudah tersinggung, merasa sedih dan apati atau masa bodoh.

"Beberapa orang menjadi sangat sensitif ketika pergantian, seperti suhu yang lebih dingin dan berkurangnya cahaya matahari sehingga dapat memicu winter blues," kata dokter ahli penyakit dalam di Pusat Kesehatan Mercy di New York, Amerika Serikat, Marc Leavey.

Klapow menuturkan bahwa kegalauan ini dapat terjadi karena kurangnya aktivitas harian, pergantian rutinitas diet atau olah raga, stres liburan, masalah finansial dan kehilangan mendadak atau permasalahan keluarga. Meski begitu, bedakan winter blues dengan penyakit mental Seasonal Affective Disorder.

Klapow mengatakan bahwa winter blues lebih ringan dan waktunya lebih sedikit dibandingkan SAD. Gejala SAD diantaranya kesedihan, perasaan terluka, terganggunya waktu tidur, perubahan nafsu makan, putus asa, kesulitan berkonsentrasi, dan kehilangan ketertarikan dalam menikmati kegiatan rutinitas serta keinginan untuk bunuh diri.

Klapow menyarankan untuk mendatangi psikiater untuk membedakan seseorang benar terkena penyakit mental SAD atau sekedar winter blues. Seseorang dapat melakukan beberapa hal untuk mengurangi winter blues, seperti dilansir pada laman Huffington Post.

Terkena Sinar Matahari Langsung

Suasana winter blues akan membawa mood untuk melakukan hibernasi. Namun Leavey menuturkan bahwa tidur panjang adalah sesuatu yang krusial, dia menyarankan untuk pergi keluar dan mendapatkan sinar alami, meski sinar matahari sangat sedikit.

"Sinar matahari alami dapan membantu meregukasi perputaran waktu tidur, dimana bisa berubah karena siang hari yang lebih sedikit," kata Kaplow. Dia menuturkan bahwa sinar dapat membantu produksi serotonin di dalam tubuh yang dapat membantu menaikkan mood.

Memprioritaskan Tidur

Kurang tidur atau terganggunya waktu tidur berhubungan dengan depresi. Klapow mengatakan bahwa dia merekomendasikan tidur yang berkualitas selama tujuh sampai delapan jam setiap malam.

"Restoratif alami dari tidur dan waktu tidur yang teratur dapat menyeimbangkan mood," katanya.

Bergerak Minimal 15 Menit Sehari

Sangat mudah untuk melewatkan olah raga di musim dingin, namun Klapow mengatakan bahwa olah raga dapat memberikan efek yang luar biasa. Studi dalam jurnal Pain Medicine menemukan bahwa meski hanya 10 menit berolah raga, namun hal tersebut dapat menaikkan mood dan menghilangkan perasaan kecemasan.

Terangkan Kamar dan Ruang Kerja

Menyesuaikan lingkungan dapat menyeimbangkan emosi dan mengurangi winter blues. Jika merasa sulit untuk bangun setiap pagi, coba untuk menambah lampu tidur di kamar. Seperti sebuah simulator subuh yang bekerja pada alarm yang otomatis menerangkan kamar. Dengan kamar yang terang akan membantu mengurangi depresi SAD.

Jika bisa, pindahkan meja kerja dekat dengan jendela sehingga mendapatkan paparan sinar matahari langsung. Jika tidak memungkinkan, pasang lampu meja untuk menerangkan meja kerja. Simpan tanaman hidup di meja, peneliti menyarankan bahwa dengan menyimpan tanaman dalam ruangan dapat membantu mengurangi stres psikologi.

Periksa Asupan Makanan

"Tipe makanan yang dimakan akan memberikan dampak pada energi, tidur dan fungsi imun," ujar Klapow.

Pastry untuk sarapan dan makanan cepat saji akan memberikan kenyamanan instan, namun secara rutin mengonsumsi makanan ini dapat mengganggu kesehatan fisik dan memberikan dampak negatif jangka panjang atas kesehatan mental. Peneliti memperlihatkan bahwa makanan cepat saji berhubungan dengan meningkatnya depresi, sama seperti alkohol dan gula dari soda dan makanan penutup.

Coba ganti soda dengan menginsumsi air putih dan perbanyak makan sayur untuk memperbaiki konsumsi di musim dingin.

Bagi Waktu dengan Orang Terdekat

"Rencanakan aktivitas bersama orang lain dan coba untuk tidak berdiam diri di rumah dan sendirian dalam kegelapan," kata Leavey. Klapow menegaskan bahwa interaksi sosial dapat melawan depresi, seperti gejalanya. Karena berhubungan dengan orang lain dapat membantu seseorang untuk meredakan pikiran dan emosinya.

Namun bukan berarti harus merencanakan makan siang setiap hari atau mengadakan pesta setiap akhir pekan. Klapow menuturkan untuk membuat koneksi sosial yang membantu dan memungkinkan sehingga seseorang dapat merasa nyaman.

Nikmati Waktu Musim Dingin

Ketika seseorang terkena winter blues, dia akan merasa begitu bersemangat di hari tersebut namun merasa sangat kelelahan di keesokan harinya. Hal tersebut adalah normal. Menyalahkan diri sendiri akan membuat keadaan semakin buruk

"Berikan kesempatan untuk diri sendiri menikmati hari baik maupun hari buruk di musim dingin," kata Klapow.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement