Ahad 31 Dec 2017 12:19 WIB

Masalah Kesehatan Dilihat dari Kondisi Lidah

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Jangan sepelekan kesehatan lidah.
Foto: Pixabay
Jangan sepelekan kesehatan lidah.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jangan biarkan liburan Anda terganggu dengan kondisi kesehatan yang menurun. Salah satu cara mudah untuk mengetahui gejala penyakit tertentu adalah dengan melihat warna dan tekstur lidah, seperti dikutip dari laman Woman and Home berikut.

Lidah putih

Permukaan lidah yang berwarna putih (bukan karena minum susu atau pasta gigi) bisa menjadi tanda diabetes. Kumpulan lesi putih itu juga dapat disebabkan oral thrush, kondisi yang menyebabkan jamur Candida albicans terakumulasi pada lapisan mulut.

Retakan menyakitkan

Retakan menyakitkan pada lidah umumnya disebabkan cara menyikat gigi yang kurang bersih. Cara mengatasinya, sikat gigi dengan menyeluruh dan lakukan pembersihan berkala ke dokter gigi karena sisa makanan yang tersangkut bisa menyebabkan infeksi jika terus menumpuk.

Sariawan

Sariawan pada lidah atau bagian dalam pipi bisa merupakan gejala fisik bahwa Anda sedang stres. Kondisi ini biasanya amat menyakitkan selama empat sampai lima hari lantas mereda dalam waktu dua pekan, tetapi akan lebih baik mengobatinya sebelum bertambah parah.

Bercak putih kecil

Bercak putih berukuran kecil dan menebal pada lidah sangat mungkin menandakan leukoplakia yang biasanya disebabkan merokok, iritasi, atau tergigit. Leukoplakia sering hilang dengan sendirinya, namun lima sampai 17 persen kasus dapat berkembang menjadi kanker mulut.

Rasa terbakar

Lidah yang terasa seperti terbakar bisa disebabkan minum alkohol terlalu banyak, iritasi mulut, atau kekurangan vitamin B, zat besi, dan seng dalam tubuh. Untuk mengatasinya, disarankan memperbanyak makan buah dan sayuran segar, susu, serta asupan kaya protein.

Lidah memerah

Lidah yang berwarna merah umumnya disebabkan kekurangan zat besi atau vitamin B12 yang sangat penting bagi tubuh. Pada kasus yang parah, lidah bisa kehilangan bintil pengecap papila sehingga menyebabkan rasa sakit saat mengonsumsi makanan pedas atau panas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement