Selasa 09 Jan 2018 08:34 WIB

Kerap Mimpi Buruk? Mungkin Ini Penyebabnya

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Yudha Manggala P Putra
Mimpi Buruk. Ilustrasi
Foto: CNN
Mimpi Buruk. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur merupakan hal penting yang tidak dapat terlewat dari rutinitas harian manusia. Salah satu fungsi pentingnya adalah mengembalikan stamina tubuh dan otak, terutama setelah menjalani kegiatan yang padat sepanjang hari.

Meski selama tidur, orang tidak melakukan pergerakan yang signifikan, namun nyatanya otak manusia masih bekerja aktif. Salah satunya adalah memilah informasi yang terekam dari kegiatan sepanjang hari yang nantinya dapat diolah sebagai tampilan dalam mimpi.

Tak heran jika banyak orang yang memimpikan kejadian yang baru saja dialaminya hari itu, begitu pula mimpi buruk. Mimpi buruk dapat disebabkan oleh beberapa faktor dan gangguan, di antaranya adalah pengalaman buruk atau kejadian buruk yang pernah dialami seseorang. Selain itu, mengonsumsi obat-obatan yang mengandung bahan kimia tinggi dan bekerja pada otak, seperti antidepresan, dan obat penurun tekanan darah juga dapat menjadi alasan datangnya mimpi buruk.

Ahli kesehatan menyimpulkan, mimpi buruk dapat disebabkan gangguan tidur, gangguan REM, kecemasan atau depresi. Bukan hanya mengganggu waktu istirahat, mimpi buruk juga dapat berdampak pada kesehatan mental dan emosional seseorang. Bagi Anda yang hampir setiap hari didatangi mimpi buruk, berikut ini adalah beberapa cara untuk menangkalnya.

Pertama, kurangi stres. Stres adalah alasan di balik banyak masalah kesehatan. Stres dapat diibaratkan sebagai reaksi dari menumpuknya kecemasan seseorang yang dapat terbentuk dari banyak faktor. Cara terbaik menghilangkan stres adalah merelaksasi diri dengan cara meditasi atau yoga. Relaksasi diyakini dapat menurunkan stres karena akan membantuk menenangkan pikiran dari banyaknya kecemasan yang melanda.

Selanjutnya, cobalah untuk memperbaiki pola tidur. Meski terus mimpi buruk, bukan berarti waktu tidur harus dikurangi. Sebaliknya, seseorang yang kerap bermimpi buruk perlu memperbaiki gangguan tidurnya. 

Cari lain yang bisa dilakukan adalah dengan cara menata ulang ruang tidur agar lebih nyaman. Catlah kamar dengan warna-warna lembut, seperti biru atau hijau. Kerapihan kamar dan suhu ruangan juga dapat berpengaruh, oleh karena itu pastikan kamar tetap rapih dan suhu ruangan tidak terlalu panas atau terlalu dingin.

Bagi Anda yang terbiasa menjelajah dunia maya melalui perangkat gawai menjelang tidur, sebaiknya segera hentikan kebiasaan tersebut. Perlu diketahui, paparan cahaya biru dari perangkat gawai dapat mempengaruhi kualitas tidur.

Namun bagi Anda yang merasa telah menjalankan beberapa cara di atas namun tetap dihantui mimpi buruk,ada baiknya melakukan terapi kognitif. Terapi ini bertujuan mengaktifkan fungsi otak sebagai penentu alur dari mimpi seseorang.

Dalam terapi ini, misalnya, seseorang dilatih untuk dapat membayangkan dan menentukan akhir cerita dari mimpinya. Contohnya apabila seseorang kerap bermimpi jatuh dari ketinggian ribuan meter, maka orang tersebut dapat membayangkan bahwa dirinya memiliki sebuah parasut yang dapat menyelamatkannya.

Terakhir, konsultasikan mimpi buruk ada kepada orang terdekat. Berdiskusi dipercaya bisa membantu mengembalikan rasa aman seseorang dan membentuk perasaan lebih baik. Mendiskusikan atau menceritakan mimpi buruk yang terus mengganggu tidur anda kepada keluarga atau teman, juga membuat anda dapat mengesampingkan segala persepsi yang terbentuk dari mimpi tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement