Jumat 12 Jan 2018 13:24 WIB

Gejala Ini Terjadi di Tubuh Ketika Mulai Berhenti Merokok

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Indira Rezkisari
Larangan merokok
Foto: flickr
Larangan merokok

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjalani tahun yang baru, tentu banyak orang yang mengharapkan kesehatan yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya, salah satunya mungkin rencana untuk berhenti merokok. Menurut The National Health Service (NHS), rata-rata perokok dapat menghabiskan 13 batang setiap harinya yang memakan biaya mulai dari Rp 270.900 per bulan atau Rp 3,28 juta per tahun.

Bayangkan jika rencana untuk berhenti merokok dapat terealisasi, tentu pengeluaran akan lebih kecil, dan sebagai gantinya, Anda dapat menikmati lebih banyak makanan, dan memanfaatkan uang tersebut untuk keperluan yang lebih berguna. Selain dapat berhemat, berhenti merokok juga akan memperbaiki kebugaran tubuh, kesehatan kulit dan gigi.

Perlu diketahui, nikotin yang terkandung dalam rokok mencipkatakan ketergantungan kimiawi sehingga tubuh seolah membutuhkannya setiap saat, tentu dengan tingkatannya masing-masing. Zat yang dapat menyebabkan kanker ini, juga menimbulkan rasa tegang dan cemas saat tubuh tidak dapat memenuhi kebutuhannya akan nikotin.

Pada umumnya, mantan perokok akan mengalami kenaikan berat badan sekitar tiga hingga empat kilo untuk jangka waktu yang lama. Keadaan ini dapat dikatakan sebagai manfaat dari proses pembersihan zat nikotin dari tubuh. NHS juga merangkumkan beberapa reaksi yang terlihat saat mencoba untuk berhenti merokok.

Pada 20 menit pertama, denyut nadi mengambil jeda untuk beristirahat dari waktu merokok terakhir. Pada delapan jam berikutnya, zat nikotin dan karbon dioksida dalam aliran darah akan berkurang setengahnya, dan oksigen akan kembali normal. Namun Anda akan merasa sangat ingin merokok. Dalam 24 jam selanjutnya, Anda akan mengalami fase kecemasan dan stress karena tidak dapat memenuhi kebutuhan (merokok) tersebut.

Setelah dua hari berlalu atau 48 jam, karbon monoksida dalam tubuh akan berangsur hilang dan paru-paru mulai bekerja untuk membersihkan segala zat negatif yang selama ini menyarang. Dalam fase ini, kandungan nikotin dalam tubuh berangsur berkurang dan selera makan serta penciuman mulai membaik. Di hari selanjutnya (72 jam), pernapasan akan lebih mudah dan energi akan meningkat.

Dilanjut pada dua hingga 12 minggu berikutnya, sirkulasi pernapasan akan semakin baik. Namun di sisi lain efek yang mungkin dirasakan adalah gejala batuk parah yang merupakan reaksi dari pembersihan paru-paru. Gejala baru dipastikan akan hilang pada setelah tiga hingga sembilan bulan, dan sebagai gantinya kesehatan paru-paru akan meningkat 10 persen.

Jika telah melewati satu tahun setelah berdedikasi untuk meninggalkan rokok, maka setengah dari penyakit yang mungkin saja Anda dapatkan saat menjadi perokok akan berkurang. Setelah 10 tahun berlalu, dipastikan risiko kanker paru-paru akan menurun, disusul dengan menurunnya risiko serangan jantung yang akan setingkat dengan non-perokok.

Meskipun untuk melepaskan segala macam jeratan dari rokok membutuhkan waktu yang panjang, namun dipastikan usaha berbuah manis untuk kesehatan di masa depan. Jadi jangan tunggu hingga risiko penyakit yang disebabkan batangan tembakau semakin mengakar dalam tubuh, dan mulailah pergerakan untuk menghentikannya. Selamat mencoba, dilansir dari Indy100.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement