Ahad 14 Jan 2018 18:51 WIB

30 Persen Pasien DM dan Hipertensi Harus Cuci Darah

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yusuf Assidiq
Kegiatan Gathering Pasien/Pendamping Pasien/Perawat dan Dokter Klinik Hemodialisa Nitipuran.
Foto: Neni Ridarineni.
Kegiatan Gathering Pasien/Pendamping Pasien/Perawat dan Dokter Klinik Hemodialisa Nitipuran.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pasien yang menjalani hemodialisa atau cuci darah di  Klinik Hemodialisa Nitipuran Bantul, DIY, kebanyakan merupakan pasien pengidap hipertensi dan Diabetes Mellitus (DM). Menurut teori, sekitar 30 persen pasien hipertensi dan DM akan mengalami gagal ginjal sehingga harus cuci darah.

Hal itu disampaikan pemilik dan Pimpinan Klinik Hemodialisa Nitipuran, Arlina Dewi,  di sela acara Gathering Pasien/Pendamping Pasien/Perawat dan Dokter Klinik Hemodialisa Nitipuran yang bertajuk 'Sehat dengan Hemodialisa' di Hotel Horison Ultima Riss Yogyakarta, Ahad (14/1).

Diakui, jumlah pasien yang melakukan hemodialisa semakin banyak. Ada kemungkinan  penyebabnya, pertama, dulu pasien gagal ginjal tidak punya uang untuk cuci darah rutin sehingga tidak diketahui kasusnya atau tidak melakukan cuci darah. Sedangkan sekarang pasien cuci darah dibayari oleh BPJS.

Kedua, kasusnya meningkat karena semakin banyak orang mengonsumsi alkohol, makanan yang mengandung pengawet, serta minum-minuman yang mengandung soda. Saat ini, papar dia, pasien di Klinik Hemodialisa Nitipuran terbanyak (sekitar 60 persen) merupakan pasien laki-laki.

Dan, ia menambahkan, sekarang semakin banyak pasien yang berusia muda. ‘’Di tempat kami ada yang masih berusia 23 tahun sudah gagal ginjal, sedangkan pasien yang paling tua

berusia 76 tahun,’’ ujarnya.

Menurutnya, pasien gagal ginjal ini harus melakukan hemodialisa rata-rata sepekan dua sampai tiga kali. Jadi, apabila setiap pasien melakukan hemodialisa dua kali sepekan maka dalam sebulan harus melakukan hemodialisa delapan kali. Untuk melakukan hemodialisa tidak perlu rawat jalan, karena hanya diperlukan waktu lima jam.

Adapun kualitas hidup pasien, jelas dia, tergantung bagaimana dia memotivasi diri sendiri untuk bisa hidup sehat, mengetahui bagaimana motivasi diri untuk hidup sehat.

"Pasien yang sudah gagal ginjal maksimal minum air 500 cc per hari. Pasien yang DM juga jangan makan makanan manis, dan pasien hipertensi jangan makan asin," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement