REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat melaporkan bahwa tingkat perawatan inap dan kematian akibat virus flu lebih tinggi di sepanjang tahun ini. Namun apa yang menyebabkan seseorang meninggal karena flu akibat beberapa cara yang berbeda.
Ilmuwan senior dari Pusat Keamanan Kesehatan di Baltimore, Amerika, Amesh Adalja menuturkan bahwa Virus tersebut dapat menyebabkan kematian secara langsung. Hal tersebut terjadi karena virus flu menyebabkan peradangan luar biasa di paru-paru seseorang. Mereka dapat meninggal akibat gagal bernapas. Kerusakan pada paru-paru tersebut membuat oksigen yang masuk ke dalam paru-paru tidak menyerap dalam darah.
Flu juga dapat membunuh seseorang secara tidak langsung. Karena, virus tersebut membuat tubuh menjadi rentan terhadap masalah kesehatan lainnya hingga menyebabkan kematian. Misalnya sakit flu yang menyerang pada orang tua atau orang dengan penyakit kronis lebih rentan terhadap bakteri penyebab pneumonia.
Adalja menuturkan, seseorang dengan flu dapat menyebabkan penumia dan dianggap sebagai infeksi bakteri sekunder. Kematian akibat infeksi sekunder biasanya terjadi sekitar satu minggu setelah orang tersebut pertama kali sakit.
Selain itu, flu dapat menyebabkan kematian karena penderitanya mengalami kegagalan organ. Flu juga dapat memicu komplikasi lainnya, seperti pembengkakan jaringan jantung, otak atau otot. Infeksi juga dapat menyebabkan peradangan tubuh atau sepsis yang dapat mengancam tubuh seseorang.
Seperti dilansir pada laman Live Science, di Amerika, musim flu tahun ini menyebar lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun vaksin flu sudah dicanangkan, flu tetap menyebar.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement