Jumat 26 Jan 2018 16:20 WIB

Peringati Hari Gizi, BMH Gelar Sehat Peduli Gizi

Event Hari Gizi Nasional secara serentak dilaksanakan di 78 titik (daerah).

Kegiatan untuk memperingati Hari Gizi Nasional.
Foto: Dokumen.
Kegiatan untuk memperingati Hari Gizi Nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masalah gizi masih menjai problem besar bangsa Indonesia. Tercatat jutaan anak Indnesia mengalami dampak gizi buruk. Umumnya adalah mereka yang berada di pinggiran kota, perdesaan, pelosok, dan terpencil.

Melihat realita tersebut, Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) menyikapinya dengan menggelar Program Sehat Peduli Gizi.

"Pertama, ini sebagai wujud tanggung jawab moral sebagai sesama anak bangsa. Kedua, ini sejalan dengan program pemerintah yakni Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi," kata Direktur Program dan Pendayagunaan BMH, Dede HB, dalam siaran pers, Jumat (26/1).

Event Hari Gizi Nasional secara serentak dilaksanakan di 78 titik (daerah) pada Kamis (25/1), di 28 provinsi, dengan wilayah terbanyak di Jawa Timur sekitar 30 titik.

"Data yang masuk pada 23 Januari 2018 ada 7.404 calon peserta, 401 ibu hamil, 6.928 balita, dan 75 lansia," jelas Dede.

Pada tahun ini, BMH menyasar tempat-tempat yang memang rawan gizi buruk. "Kami telah mengirimkan tim ke Kupang (NTT) untuk selanjutnya bergerak ke Kabupaten Timor Tengah Selatan, tepatnya di Desa Noemuke, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi NTT. Termasuk persiapan ekspedisi ke Suku Asmat di Papua," kata Dede.

Khusus di Yogyakarta, program ini dilaksanakan di kompleks Pesantren Assakinah Dusun Balong, Desa Sariharjo, Ngaglik, Sleman. "Di Yogyakarta, kita membagikan 360 paket gizi sehat kepada anak-anak yatim-dhuafa berupa susu, vitamin, makanan sehat dan lainnya,"  Syai’in, selaku Manajer Prodaya BMH wilayah DIY.

Ia menambahkan, program Peduli Gizi bersifat berkesinambungan, saat ini pada momen Hari Gizi Nasional merupakan program jangka pendek. BMH telah menyiapkan program jangka menengah dan program jangka panjang.

"Harapan kami, momentum Hari Gizi Nasional kali ini menjadi pemicu dan pemacu semua pihak untuk bisa bersama-sama menjawab persoalan gizi buruk yang masih melanda negeri ini, sehingga ke depan SDM Indonesia bisa lebih sehat, cerdas, dan unggul," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement