REPUBLIKA.CO.ID, Tak semua orang menyadari ketika mereka mengalami kekurangan asupan magnesium. Padahal, orang dewasa sehat rata-rata membutuhkan asupan magnesium sebanyak 270-400 mg per hari. Zat yang dikenal sebagai 'mineral ajaib' ini bisa didapatkan melalui suplemen maupun makanan. Beberapa di antaranya adalah gandum utuh, bayam dan sayuran berdaun hijau pekat, kacang almond dan edamame, ikan, tahu dan yogurt.
Ahli gizi Sarah Flower mengungkapkan lima tanda kekurangan magnesium yang bisa diwaspadai masyarakat. Berikut ini adalah kelima tanda tersebut seperti dilansir Express.
Sembelit
Konstipasi atau sembelit kerap menjadi salah satu tanda bahwa tubuh memerlukan tambahan asupan magnesium. Magnesium, jelas Sarah, memiliki kemampuan untuk menarik air ke kotoran sehingga membuat konsistensi kotoran menjadi lebih lembut.
Nyeri Otot dan Kaku
Kekurangan magnesium juga dapat menyebabkan otot terasa kaku atau nyeri lebih sering. Alasannya, magnesium kerap digunakan untuk membantu otot lebih rileks sekaligus mencegah penumpukan asam laktat. Tak hanya itu, magnesium juga berperan dalam perbaikan masalah otot dan sendi seperti fibromyalgia, osteoporosis, sindrom kaki gelisah dan kondisi inflamasi lain.
Kadar Gula Darah Tak Beraturan
Banyak studi yang menunjukkan bahwa kekurangan magnesium dapat diasosiasikan dengan diabetes. Alasannya, individu yang kekurangan magnesium, lanjut Flower, cenderung tidak menjalani gaya hidup sehat, serta mengonsumsi banyak gula maupun junk food.
Sarah mengatakan, individu yang berisiko tinggi mengalami diabetes maupun individu yang memiliki kadar gula darah tak beraturan sebaiknya meningkatkan asupan magnesium.
Tekanan Darah Tinggi
Jumlah magnesium terbanyak dalam tubuh ditemukan di dalam jantung. Karena itu, defisiensi magnesium juga dapat memberikan dampak yang besar. Untuk kondisi ini, Flower merekomendasikan kombinasi suplemen magnesium dengan Minyak Krill dan koenzim Q10. Kombinasi ini dapat membantu meningkatkan masuknya magnesium ke dalam jantung.
Kelelahan dan Kecemasan Tanpa Sebab
Rasa lelah dan kecemasan yang tak kunjung hilang juga mungkin menjadi pertanda kekurangan magnesium. Alasannya, magnesium memiliki kemampuan untuk membatasi pelepasan hormon stres sekaligus menjadi 'penyaring' agar hormon tersebut tidak masuk ke dalam otak.
Di sisi lain, cadangan magnesium dalam tubuh juga kerap terpakai ketika tubuh berada dalam kondisi stres yang ekstrim. "Tingkat stres Anda yang konstan menghabiskan semua magnesium yang tubuh Anda miliki untuk mencegah (stres lebih lanjut)," terang Flower.