REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berjalan 10 ribu langkah per hari merupakan anjuran kesehatan yang tak asing lagi. Aktivitas fisik ini dinilai dapat menjaga kesehatan sekaligus menurunkan beberapa risiko penyakit.
Anjuran berjalan kaki 10 ribu langkah per hari digagas pertama kali di Jepang sebagai kampanye pemasaran untuk Olimpiade Tokyo pada 1964 lalu. Sebuah perusahaan juga menciptakan sebuah alat bernama Manpo-Kei yang berarti pengukur 10 ribu langkah untuk mendorong warga Jepang agar menjalani gaya hidup yang lebih akitf.
Akan tetapi, berjalan kaki 10 ribu langkah per hari bukan hal yang mudah dilakukan oleh sebagian orang. Jurnalis medis Michael Mosley dan Profesor Rob Copeland dari Sheffield Hallam University memutuskan untuk melakukan sebuah percobaan kecil terkait anjuran kesehatan dari masa lalu ini.
Dalam percobaan ini, Mosley dan Copeland membandingkan keuntungan atau dampak positif dari berjalan kaki 10 ribu langkah per hari dengan alternatif aktivitas fisik lain bernama Active 10. Active 10 merupakan sebuah kampanye yang dicanangkan Public Health England di mana anjurannya adalah berjalan kaki selama 10 menit dengan cepat sebanyak tiga kali per hari.
Moesly dan Copeland membagi partisipan dalam percobaan ini ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama diminta untuk berjalan kaki 10 ribu langkah per hari. Jarak dari 10 ribu langkah setara dengan 5 mil.
Kelompok kedua diminta untuk berjalan cepat selama 10 menit sebanyak tiga kali per hari. Jarak rata-rata yang ditempuh dengan metode ini adalah 1,5 mil dengan sekitar tiga ribu langkah.
Seperti dilansir Independent, kelompok kedua memang terihat melakukan aktivitas fisik yang lebih sedikit dibandingkan kelompok pertama. Namun ternyata manfaat yang didapatkan oleh kelompok kedua lebih banyak.
"Kelompok Active 10 sesungguhnya melakukan aktivitas fisik berintensitas sedang hingga berat 30 persen lebih banyak dibandingkan kelompok 10 ribu langkah walaupun mereka (kelompok Active 10) bergerak lebih sedikit," jelas Copeland.
Copeland mengatakan intensitas dalam berolahraga menentukan manfaat kesehatan yang mungkin didapat oleh orang yang berolahraga. Manfaat kesehatan terbaik, lanjut Copeland, baru bisa didapatkan ketika seseorang melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang.
Selain melakukan olahraga dengan lebih intens, para partisipan juga menilai berjalan kaki dengan cepat selama 10 menit jauh lebih mudah dilakukan daripada berjalan santai 10 ribu langkah. Konsep berjalan kaki cepat selama 10 menit dengan frekuensi tiga kali sehari dinilai dapat menjadi alternatif yang baik untuk masyarakat, khususnya pekerja kantoran.