REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Setiap orang memiliki cara meminum teh yang berbeda-beda. Sebagian orang suka meminum teh celup, ada pula yang lebih suka teh tubruk. Perbedaan tersebut sah-sah saja, akan tetapi ada satu hal yang seharusnya disetujui oleh semua penggemar teh. Meminum teh dengan keadaan terlalu panas tidak baik bagi siapa pun.
Dilansir dari IFL Science, berdasarkan studi baru di Annals of Internal Medicine, meminum teh dalam keadaan masih sangat panas bisa menambah peluang timbulnya kanker kerongkongan. Terutama ketika orang tersebut adalah perokok aktif dan peminum minuman beralkohol.
Penelitian itu bukanlah yang pertama. Ahli fisika asal New York, WL Watson yang pada tahun 1930 telah mengatakan, betapa bahayanya meminum teh dalam keadaan terlalu panas.
"Meminum terlalu banyak teh panas adalah kebiasaan yang sering ditemukan pada pasien kelahiran Rusia penderita kanker kerongkongan yang dirawat di Memorial Hospital," kata Watson.
Meskipun demikian, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Agensi Internasional untuk Riset Kanker pada 2016 menyebut meminum teh yang terlalu panas bukan penyebab pasti kanker kerongkongan. Hal itu masih dinilai menjadi salah satu kemungkinan seseorang menderita kanker kerongkongan.
Pada penelitian tersebut, seorang peneliti asal Cina menemukan bahwa seseorang yang meminum teh terlalu panas, ditambah dengan kebiasaan merokok dan minum alkohol, memiliki resiko lebih besar atas kanker kerongkongan.
Akan tetapi penelitian tersebut juga mengatakan, seseorang yang terbiasa meminum teh panas, tetapi bukan perokok dan tidak minum alkohol, risiko atas kanker kerongkongan tidak besar. Namun, bagi mereka yang perokok dan peminum alkohol, risikonya menjadi lima kali lebih besar.
Para peneliti menemukan, meminum teh yang terlalu panas sekitar 65 derajat Celcius, bisa merusak sel-sel di kerongkongan. Terkait hal tersebut, alangkah lebih baik apabila setiap kali ingin meminum teh, tunggulah terlebih dahulu sampai airnya tidak terlalu panas.