Rabu 14 Feb 2018 17:01 WIB

Terlalu Sering Tatap Layar Smartphone Bisa Picu Penuaan Dini

Layar perangkat elektronik memancarkan sinar energi tinggi.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Winda Destiana Putri
Penggunaan smartphone sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari.
Foto: EPA
Penggunaan smartphone sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Masyarakat modern adalah masyarakat yang lekat dengan teknologi. Hampir setiap waktu kita mengecek smartphone atau tablet yang kita punya.

Bila tidak mengecek gawai, mungkin kita cukup lama menatap layar laptop. Aktivitas tersebut ternyata membawa dampak negatif. Terlalu lama menatap layar perangkat elektronik itu disebut memicu penuaan dini pada kulit.

Layar perangkat elektronik memancarkan apa yang disebut high-energy visible light atau sinar energi tinggi. Cahaya ini merupakan bagian alami dari sinar matahari namun bisa juga bersumber dari perangkat elektronik. Tidak seperti UVA dan UVB yang menyebabkan kanker kulit, cahaya tersebut lebih aman namun tetap punya efek negatif.

Dilansir dari The Sun, ilmuwan menyatakan terlalu banyak terpapar sinar energi tinggi bisa mempercepat penuaan kulit. Studi dilakukan pada sembilan orang dan sudah dipublikasikan di jurnal Oxidate Medicine and Cellular Longevity. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kandungan karotenoid pada kulit akan berkurang jika terlalu banyak terkena sinar tinggi energi seperti yang dihasilkan oleh perangkat elektronik.

Karotenoid berguna memberi warna pada kulit. Minimnya kandungan karotenoid bisa menyebabkan bintik hitam dan pudarnya warna kulit. Akan tetapi dr. Sweta Rai selaku juru bicara British Association of Dermatologists berpendapat studi tersebut tidak secara gamblang menjelaskan hubungan antara paparan sinar dengan penuaan dini.

Lebih jelas ia meluruskan bahwa sinar energi tinggi dari layar perangkat elektronik sebenarnya memicu pigmentasi. Kulit yang terpigmentasi dapat menimbulkan kesan nampak lebih tua. "Tidak ada bukti sinar itu bisa menyebabkan penuaan dini. Fakta sebenarnya adalah sinar tersebut menyebabkan masalah pigmentasi yang bisa memengaruhi penampilan, yang lebih sering terjadi pada orang berkulit lebih gelap," paparnya.

Rai menambahkan jika digunakan secara benar sinar energi tinggi justru memberikan manfaat untuk kulit. "Banyak alat perawatan kecantikan menggunakan sinar tinggi dengan level yang rendah untuk mengobati jerawat dan bekas luka," jelasnya.

Ini artinya kita tidak perlu antipati terhadap penggunaan perangkat elektronik. Akan tetapi akan lebih baik jika durasi penggunaannya dibatasi dan tak lupa mengoleskan krim anti aging secara rutin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement