Jumat 16 Feb 2018 06:51 WIB

Pahami Gejala Kanker pada Anak

Sekitar 65-70 persen kasus kanker pada anak adalah leukimia.

Kegiatan Melukis Pasien Kanker Anak Dharmais. (Republika/Prayogi)
Kegiatan Melukis Pasien Kanker Anak Dharmais. (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua harus memahami gejala dan tanda dugaan terjadi kanker pada anak untuk segera memeriksakan lebih lanjut ke fasilitas kesehatan. Hal ini agar dapat tertangani dengan cepat.

"Kepada para orang tua, bilamana ada kecurigaan anak menderita penyakit kanker, mohon segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat," kata Direktur Utama Rumah Sakit Kanker Dharmais, Profesor Abdul Kadir, dalam temu media Hari Kanker Anak Sedunia di kantor Kementerian Kesehatan Jakarta, Kamis.

Kadir menjelaskan orang tua harus segera memeriksakan anaknya untuk mengonfirmasi gejala yang dicurigai terbukti sebagai kanker atau tidak. Karena, tidak semua benjolan dan kelainan pada tubuh adalah kanker.

Kasus terbanyak kanker pada anak ialah kanker darah atau leukimia, kanker mata atau retinablastoma, kanker pada saraf atau neuroblastoma, kanker getah bening atau limofa maligna, kanker tulang atau osteosarkoma dan kanker karsinoma nasofaring yang terletak di hidung bagian dalam. Ahli hematologi onkologi anak yang juga Kepala Instalasi Anak RS Kanker Dharmais, dr Haridini Instan Sp.AK, mengatakan sekitar 65 persen sampai 70 persen kasus kanker pada anak yang tercatat di setiap fasilitas pusat kanker adalah leukimia.

Gejala dan tanda anak menderita kanker darah ialah pucat, demam tanpa sebab yang jelas, pendarahan kulit, nyeri tulang dan lesu. Untuk gejala kanker mata lebih mudah dideteksi dengan melihat mata anak yang juling, manik mata putih, mata merah, kornea mata membesar, peradangan jaringan bola mata dan penglihatan menjadi buram.

Gejala dan tanda kanker pada saraf sedikit sukar diketahui, namun bisa dikenali jika terlihat kebiruan sekitar mata dan ada benjolan di perut. Gejala kanker getah bening atau limofa seperti terdapat benjolan lebih besar dari dua centimeter tanpa rasa nyeri dan cepat membesar, sesak napas, demam, lemah dan lesu.

Pada kanker tulang dapat dikenali jika terasa nyeri tulang setelah beraktivitas yang biasanya dirasakan pada malam hari, pembengkakan dan kemerahan di lokasi nyeri yang juga terasa hangat, patah tulang setelah aktivitas rutin dan bahkan tanpa trauma dan gerakan menjadi terbatas pada bagian yang dicurigai terdapat kanker.

Untuk karsinoma nasofaring biasanya terlihat ingus bercampur darah, mimisan, hidung tersumbat, telinga terasa penuh, telinga berdengung, nyeri telinga, penglihatan menjadi ganda dan terdapat pembengkakan getah bening di leher. Abdul Kadir menjelaskan kebanyakan kasus pasien kanker anak datang ke rumah sakit saat stadium lanjut karena tidak terdeteksi sebelumnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement