Kamis 01 Mar 2018 00:02 WIB

Tenggelam Jadi Pembunuh Nomor 3 Dunia

Ketika tenggelam otak kehilangan kesadaran hingga tak mampu meminta tolong.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Indira Rezkisari
Jenazah aktris Bollywood Sridevi diangkut menggunakan truk untuk dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya di Mumbai, India, Rabu (28/2).
Foto: AP
Jenazah aktris Bollywood Sridevi diangkut menggunakan truk untuk dibawa ke tempat peristirahatan terakhirnya di Mumbai, India, Rabu (28/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI --Beberapa waktu lalu, pihak kepolisian Dubai merilis penyebab kematian aktris legendaris Bollywood Sridevi. Polisi menetapkan kematian Sridevi disebabkan karena tenggelam ketika sedang berendam di bak mandi. Sebelumnya aktris berusia 54 tahun ini dilaporkan meninggal karena henti jantung atau cardiac arrest.

Menurut kajian Scripps Howard News Service, kematian yang disebabkan karena tenggelam di bak mandi terjadi hampir setiap hari di sepanjang tahun 1999 hingga 2003. Bahkan penyebab kematian ini tidak hanya mengancam orang dewasa tetapi juga anak-anak dan bayi dengan rentang usia 5-64 tahun. Pada orang dewasa umumnya korban berada di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan.

Berdasarkan data dari WHO, dilansir Times of India, tenggelam merupakan penyebab kematian tidak sengaja yang menempati posisi nomor tiga di dunia. Pada 2015, setidaknya sekitar 360 ribu orang meninggal karena kasus tersebut.

Di Bangladesh, sebanyak 43 persen kematian karena tenggelam terjadi pada anak-anak dengan usia 1 sampai 14 tahun. Sementara di Jepang, setidaknya sekitar 19 ribu orang tewas karena kasus ini setiap tahunnya. Dalam 10 tahun terakhir jumlah kasus meningkat hingga 70 persen.

Kasus tidak sengaja tenggelam ini sebenarnya terjadi ketika fungsi pernapasan mengalami pelemahan atau kerusakan. Biasanya hal ini berlangsung ketika seseorang sedang berada di bawah permukaan air.

Seringnya, mereka yang tenggelam ini kesulitan atau bahkan tidak bisa memanggil meminta bantuan. In terjadi karena saat proses tenggelam, air masuk ke dalam paru-paru dan menghambat masuknya udara. Kondisi ini terus berlangsung hingga perlahan membuat kesadaran semakin rendah karena otak kekurangan oksigen.

Meski ada kemungkinan untuk segera ditangani, hipoksia atau kekurangan oksgien yang telah terjadi sebelumnya dapat berujung kepada kerusakan otak.Jika tubuh sudah mencapai titik ini, kemungkinan untuk kembali pulih seperti semula akan sulit terjadi. Otak akan tidak berfungsi jika tidak mendapat pasokan oksigen selama selama enam menit.

Alkohol dan obat-obatan kerap dikaitkan dengan kasus penyebab kematian ini. Kendatidemikian, belum ada data pasti mengenai seberapa besar faktor risiko ini dapat meningkatkan angka kematian akibat tenggelam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement