REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Perempuan yang dikategorikan kurus berdasarkan indeks massa tubuhnya berisiko mengalami menopause lebih awal. Menopause atau masa berakhirnya siklus menstruasi lazimnya terjadi secara alami karena penuaan.
Temuan itu diungkap pada studi yang dilakukan Universitas Queensland di Australia. Periset menganalisis data dari 24 ribu perempuan untuk menemukan pengaruh berat badan terhadap masa menopause.
"Perempuan yang kekurangan berat badan memiliki risiko ganda mengalami menopause dini dibandingkan perempuan yang indeks massa tubuhnya normal," ungkap Dongshan Zhu, salah satu peneliti.
Sebaliknya, perempuan yang kelebihan berat badan alias obesitas cenderung mengalami keterlambatan menopause. Dalam kondisi normal, menopause dialami perempuan pada usia 45 sampai 55 tahun atau rata-rata usia 51 tahun.
Menopause dini dikaitkan dengan risiko penyakit jantung, diabetes tipe dua, dan osteoporosis. Sementara, menopause yang terlalu lambat meningkatkan risiko kanker payudara dan endometrium.
Penelitian yang telah dipublikasikan dalam Jurnal Epidemiologi Eropa itu bukan riset pertama yang membahas hubungan berat badan dan menopause. Studi oleh Universitas Massachusetts juga mengungkap hasil yang sama.
Perempuan dengan indeks massa tubuh di bawah rata-rata disebut 30 persen lebih berisiko mengalami menopause sebelum usia 45 tahun. Studi dilakukan terhadap 80 ribu perempuan, dikutip dari laman Daily Mail.