Jumat 16 Mar 2018 03:02 WIB

Saat Berat Badan Turun, Ini yang Terjadi pada Lemak

Lemak sesungguhnya justru terbuang melalui paru-paru dan urine.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Andi Nur Aminah
Usaha menurunkan berat badan (ilustrasi)
Foto: Soompie
Usaha menurunkan berat badan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini, lemak berlebih yang hilang selama proses penurunan berat badan diyakini berubah menjadi energi. Teori yang diyakini oleh banyak orang ini ternyata tidak benar karena lemak justru terbuang melalui paru-paru dan urine.

"Masalah dari teori itu (lemak berubah jadi energi, Red) adalah teori itu menyalahi hukum kekekalan massa, yang dipatuhi oleh semua zat kimia," ungkap tim peneliti dari UNSW melalui jurnal The Conversation, seperti dilansir Business Insider.

Menurut hukum kekekalan massa (law of conversion of matter), massa dari sebuah objek tidak pernah berubah. Seperti apapun partikel objek tersebut disusun ulang, massa yang dimiliki akan tetap sama.

Tim peneliti ini pun mengungkapkan, ketika seseorang mengalami penurunan berat badan, lemak yang ia miliki sebenarnya berubah menjadi karbon dioksida dan air. Karbon dioksida dikeluarkan oleh tubuh melalui paru-paru. Sedangkan cairan akan bercampur di dalam peredaran tubuh hingga akhirnya terbuang sebagai urin atau keringat.

Tim peneliti menjelaskan lebih lanjut, ketika seseorang kehilangan 10 kg lemak, sebanyak 8,4 kg di antaranya akan keluar melalui paru-paru dalam bentuk karbon dioksida. Sisanya, yaitu sebanyak 1,6 kg akan berubah menjadi air dan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk cairan.

"Dengan kata lain, hampir semua berat yang kita turunkan dikeluarkan melalui hembusan nafas," jelas asisten peneliti Ruben Meerman dan Profesor Andrew Brown.

Meski fakta ini terdengar mengejutkan, keduanya mengatakan sebagian besar makanan yang dikonsumsi manusia sebenarnya keluar kembali melalui paru-paru. Mereka mengatakan setiap karbohidrat dan hampir semua lemak yang dicerna tubuh sebenarnya berubah menjadi karbon dioksida dan air.

Tim peneliti mengatakan satu-satunya makanan yang sampai ke usus besar tanpa tercerna adalah serat makanan. Salah satu di antaranya adalah jagung manis. Sedangkan jenis-jenis makanan lain akan terserap ke dalam aliran darah dan organ-organ tubuh. "Setelah itu, makanan-makanan tersebut tidak akan pergi ke mana-mana sampai Anda menguapkannya," jelas Brown dan Meerman. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement