Kamis 22 Mar 2018 05:36 WIB

WHO 2017 Laporkan Penderita TBC di Indonesia 1 Juta

Penderita TBC di Indonesia pada 2017 menurut estimasi WHO yaitu sekitar 1.020.000.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Winda Destiana Putri
Ilustrasi Tuberkulosis.
Foto: Reuters
Ilustrasi Tuberkulosis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan penderita penyakit Tuberkulosis (TBC) di Indonesia mencapai 1.020.000. Namun, yang dilaporkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sekitar 450 ribu kasus. Kepala Sub Direktorat Tuberkulosis Kemenkes Asik Surya mengatakan, penderita TBC di Indonesia pada 2017 menurut estimasi WHO yaitu sekitar 1.020.000.

"Tetapi yang terlaporkan dari sisi program sekitar 450 ribu penderita, jadi sisanya masih tidak terlaporkan," ujarnya saat dihubungi Republika, Rabu (21/3).

Padahal ia mengklaim, Kemenkes sudah memberikan pelayanan kepada sekitar 730.000 orang penderita atau sekitar 70 persennya. Kemenkes, kata dia, terus berupaya mengeliminasi TBC pada 2035 bisa diwujudkan. Karena itu, Asik menyebut pemerintah terus berupaya meningkatkan penemuan kasus ini sebanyak-banyaknya agar langsung mengurangi sumber penularan.

"Karena sumber penularan terjadi pada pasien TBC, jadi selama masih banyak pasien TBC yang belum tertangani maka dia masih akan menularkan terus kepada masyarakat," katanya.

Ia menambahkan, kasus ini masih terjadi karena gaya hidup masyarakat yang masih meludah sembarangan, padatnya penduduk, hidup di daerah kumuh, kurangnya ventilasi hingga terlambat berobat.

"Itu akan memudahkan penularan TBC yang melalui udara. Sehingga TBC banyak terjadi di perkotaan dibandingkan pedesaan,"ujarnya.

Namun, ia mengklaim pmerintah telah menyiapkan dari sisi sarana termasuk obat-obatan yang dijamin cukup. Kemenkes, kata dia, juga sudah bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk pembiayaan obat-obatan TBC. Jadi, kata dia, masyarakat yang positif menderita TBC tidak perlu memikirkan biaya pengobatan karena semua ditanggung pemerintah.

Selain itu, pihaknya juga berusaha penguatan layanan kesehatan seperti pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Sementara itu terkait hari TBC sedunia, Asik menerangkan peringatan TBC sedunia menerangkan, puncak peringatan TBC pada Sabtu (24/3) besok akan dipusatkan di Monumen Nasional, Jakarta Pusat (Jakpus).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement