REPUBLIKA.CO.ID, Sains memunculkan cara unik untuk menurunkan berat badan. Tak perlu berjam-jam melakukan treadmill tau diet ketat, teknik baru ini bisa menurunkan berat badan dalam waktu singkat.
Seperti dikutip Times of India baru-baru ini ada pertemuan ilmiah tahunan Masyarakat Radiologi Intervensional di Los Angeles, seorang ahli radiologi intervensional dari Universitas Kesehatan Emory, Atlanta, yakni David Prologo menemukan bahwa membekukan saraf rasa lapar dapat membantu menurunkan berat badan.
Saraf kelaparan atau dikenal dengan batang vagal posterior, bertugas mengirim sinyal lapar dari usus ke otak. Saraf ini terletak di belakang leher. Kelompok ilmuwan menemukan bahwa jika saraf ini mati rasa, akan terjadi perubahan signifikan dalam berat badan seseorang karena mereka tidak perlu makan makanan.
Untuk melengkapi teknik ini, para ilmuwan memasukkan jarum seperti rambut ke saraf. Cara ini dilakukan untuk memastikan bahwa jarum ditempatkan di saraf yang tepat.
Para ilmuwan menggunakan CT scan. Selanjutnya, mereka melepaskan gas argon dari instrumen jarum ke saraf untuk membekukannya. Gas ini digunakan untuk menurunkan suhu saraf. Pada akhirnya, saraf pun lumpuh dan tidak ada sinyal yang dapat ditransfer.
Penelitian ini melibatkan 10 orang yang termasuk dalam kelompok usia 27 hingga 60 tahun dengan BMI bervariasi antara 30 hingga 37. Rata-rata BMI orang yang cukup gemuk berkisar antara ini.
Dalam wawancara dengan portal media terkemuka, Prologo menyebutkan persentase penurunan berat badan rata-rata menjadi 14 persen pada peserta dalam rentang 90 hari, "Idealnya, jika Anda mengikuti rutin penurunan berat badan yang sehat, ini adalah seberapa banyak Anda harus kalah dalam 90 hari pertama, jika tidak Anda akan pulih dan kembali ke kebiasaan makan lama Anda. "
Prologo menyebutkan, metode ini dapat menimbulkan efek samling seperti mual dan muntah. Namun, hingga saat ini studi itu masih berlangsung. Dalam wawancara, Prologo mengatakan adanya kemungkinan pendarahan dalam prosedur ini.
Ia juga mengingatkan bahwa tubuh memiliki respons teknis berbeda untuk setiap orang. Metode pembekuan saraf ini juga belum mendapatkan persetujuan dari Dewan Penasehat Medis dan Ilmiah karena studi masih berlangsung dan tidal dilakukan dalam kelompok besar.