Rabu 11 Apr 2018 05:46 WIB

Studi: Kurangi Penggunaan Tisu Basah pada Bayi

Tisu basah dapat meningkatkan risiko alergi makanan pada bayi.

Rep: MGROL102/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi bayi.
Foto:
Ilustrasi bayi.

REPUBLIKA.CO.ID, AMERIKA SERIKAT -- Penggunaan tisu basah pada bayi dapat meningkatkan risiko alergi makanan.  Menurut para peneliti di Amerika Serikat, tisu basah dapat membuat bayi rentan terhadap reaksi alergi pada lapisan pelindung kulit yang membuatnya lebih sensitif terhadap bahan kimia.

Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit mengatakan sebuah penelitian telah menemukan bahwa alergi meningkat dan mempengaruhi antara empat hingga enam persen anak-anak.

Journal of Allergy dan Clinical Immunology oleh Northwestern Medicine menemukan bahwa peringkat kegagalan oleh orangtua untuk membilas sabun setelah membersihkan bayi mereka berkontribusi terhadap peningkatan alergi makanan di masa anak-anak seperti dilansir di laman Times Now News, Selasa (10/4).

Studi ini mencatat jika sisa lap basah tidak dibilas, bayi akan rentan untuk menyerap bahan kimia pemicu alergi makanan ketika mereka diambil atau disentuh.

Untuk membantu melindungi anak-anak dari masalah ini, termasuk alergi. Para peneliti memperingatkan bahwa orang dewasa harus selalu mencuci tangan sebelum menyentuh bayi.

Studi ini juga menemukan bahwa anak-anak yang sudah memiliki kecenderungan genetik untuk alergi, kontak dengan bahan kimia ini dapat meningkatkan risiko mereka.

"Ini salah satu pemicu berkembangnya alergi makanan," kata pemimpin studi Joan Cook-Mills, profesor imunologi alergi di Northwestern University Feinberg School of Medicine.

Ia menambahkan, "Ini adalah kemajuan besar dalam pemahaman kita tentang bagaimana alergi makanan dimulai sejak awal kehidupan."

Para peneliti menyimpulkan penggunaan tisu basah harus dibatasi. "Kurangi paparan kulit bayi terhadap alergi makanan dengan mencuci tangan sebelum menangani bayi," saran Profesor Cook-Mills.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement