REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika Anda berpikir detoks akan memberikan peningkatan kesehatan maka jangan lupakan kesehatan mental. Banyak penelitian menunjukkan bagaimana penggunaan ponsel berpengaruh pada kesehatan mental seperti memperkuat perasaan cemas dan depresi.
Jika belum bisa mengurangi penggunaan ponsel, mungkin lima saran ini bisa membantu Anda beristirahat dan menghindari kecanduan.
Jadwalkan waktu untuk menghindari kecanduan ponsel
Profesor kedokteran tindak pencegahan, psikologi, dan pekerjaan sosial di University of Southern California (USC) Steven Sussman menyarankan pengaturan jadwal ketika anda diizinkan menggunakan situs web atau aplikasi tertentu. Bisa juga dengan membatasi memeriksa ponsel setiap 15 menit sekali, kemudian setiap 30 menit sekali dan seterusnya.
Matikan notifikasi
Profesor Pendidikan Kesehatan Universitas San Francisco Erik Peper menyarakan mematikan pemberitahuan sehingga fokus pada tugas seharii-hari daripada terganggu oleh ponsel Anda.
Jangan gunakan ponsel saat makan
Seorang yang berada di Minor Kesehatan Holistik, Sierra Hinkle memiliki trik menghindari penggunaan ponsel ketika makan. Untuk menambahkan keseruan anda bisa meletakkan ponsel anda dan teman-teman di tengah meja.
Seseorang yang menyentuh ponsel duluan, dia yang membeli minuman. “Kita harus menjadi kreatif dan mendekati teknologi dengan cara yang berbeda,” ujar Hinkle, seperti yang dikutip dari The Malay Mail Online, Ahad (22/4).
Keluar dari media sosial
Mahasiswa Khari McKendell mencoba mengurangi penggunaan telepon dengan menutup akun media sosialnya. Semakin sedikit akun media sosial, semakin kecil kemungkinan Anda terus menggunakan ponsel.
“Saya masih menelpon dan mengirim pesan pada orang lain, tetapi saya ingin memastikan sebagian besar waktu saya berbicara secara langsung,” kata McKendell.
Isi daya ponsel di ruangan lain
Jika Anda benar-benar berjuang membatasi penggunaan ponsel di siang hari, Albright menyarankan cara kecil agar tidak kecanduan. Caranya cukup sederhana yakni mengisi ponsel di ruangan lain pada malam hari.
“Ini adalah cara mengkoneksikan kembali tubuh, pikiran dan diri sendiri, serta tidak berada dalam keadaan tertekan,” ujar Albrigth.