Selasa 24 Apr 2018 22:59 WIB

Perilaku Rekan Kerja Bisa Picu Insomnia, Ini Penjelasannya

Perilaku kasar rekan kerja bisa memicu insomnia.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nur Aini
Tidur yang cukup (Ilustrasi)
Foto: Chron
Tidur yang cukup (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, OAKLAND -- Bekerja dengan rekan kerja yang tidak sopan dapat berkontribusi terhadap insomnia. Penelitian baru tersebut ditemukan di Amerika Serikat (AS).

Penelitian tersebut dilakukan oleh para peneliti dari Oakland University, Portland State University, Oregon Health & Science University, dan USDA Forest Service. Tim tersebut mensurvei 699 karyawan dari Dinas Kehutanan Amerika Serikat.

Para peserta diminta untuk menilai tingkat perilaku kasar yang mereka alami di tempat kerja serta seberapa sering mereka memiliki pikiran negatif tentang pekerjaan. Mereka juga ditanya apakah mengalami gejala insomnia, berapa banyak alkohol yang mereka minum, apakah mereka dapat melepaskan diri dari pekerjaan di akhir hari dan malam hari, serta apakah mereka bisa bersantai dan meluangkan waktu untuk kegiatan rekreasi.

Tim juga menanyakan peserta tentang faktor lain yang mempengaruhi tidur. Hal itu seperti jumlah anak di bawah 18 tahun tinggal di rumah, jumlah jam kerja per pekan, dan asupan alkohol.

Hasilnya menunjukkan perilaku kasar atau negatif di tempat kerja, seperti dihakimi atau dicacimaki secara verbal, dikaitkan dengan lebih banyak gejala insomnia, termasuk bangun beberapa kali di malam hari. Tetapi mereka yang berhenti bekerja dan meluangkan waktu berkegiatan santai dapat tidur lebih nyenyak.

"Ketidaksopanan di tempat kerja berdampak pada kualitas tidur. Itu dilakukan sebagian dengan membuat orang berulang kali berpikir tentang pengalaman negatif terkait pekerjaan," ujar penulis utama, Caitlin Demsky, seperti yang dikutip dari The Malay Mail, Selasa (24/4).

Selain itu, para penulis menambahkan pikiran negatif berulang tentang pekerjaan dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah kesehatan tertentu. Hal itu termasuk penyakit kardiovaskular, peningkatan tekanandarah, dan kelelahan.

Demsky menyarankan agar manajer atau atasan dapat membantu memberi contoh yang baik pada karyawan dengan tidak mengirim pesan terkait pekerjaan di luar jam kerja. Cara lain yang potensial adalah menerapkan program komunikasi positif dan saling menghormati di antara rekan kerja.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement