Senin 30 Apr 2018 15:09 WIB

Pentingnya Memenuhi Kebutuhan Garam dalam Tubuh

Garam diperlukan untuk mengatur fungsi kardiovaskular.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Indira Rezkisari
Garam laut.
Foto: EPA
Garam laut.

REPUBLIKA.CO.ID, MARYLAND -- Tidak hanya menjaga kebutuhan air minum, memenuhi kebutuhan garam untuk orang yang kerap melakukan aktivitas luar ruang dan olahraga secara rutin ternyata juga cukup penting. Secara tidak disadari, tidak hanya kandungan air, tingkat kandungan garam dalam tubuh juga dapat berkurang secara drastis saat beraktivitas di luar ruang dan setelah berolahraga.

Garam tersebut biasanya keluar melalui keringat. Kandungan elektrolit, yang terdapat di garam, dianggap cukup penting untuk mengatur fungsi kardiovaskular dan sejumlah fungsi neurologis lainnnya, termasuk keseimbangan cairan dan distribusi oksigen ke paru-paru serta ke seluruh tubuh.

Idealnya, orang yang beraktivitas di luar ruang atau melakukan olahraga diharapkan meminum air setiap 15 hingga 20 menit. Jika olahraga yang dilakukan tergolong olahraga berat, maka air yang mengandung garam ataupun minuman berenergi dapat memberikan manfaat lebih besar ketimbang air biasa.

National Heart Lung and Blood Association, sebuah badan kesehatan kesehatan jantung dan darah yang berbasis di Maryland, Amerika Serikat, mengungkapkan satu orang setidaknya membutuhkan asupan sodium sebanyak 500 mg setiap hari. Jumlah ini dianggap cukup untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi organ tubuh, yang membutuhkan asupan sodium.

Tidak hanya itu, seperti dilansir Times of India, Senin (30/4), ada berbagai jenis garam, yang dapat menjadi sumber sodium. Pertama, garam meja. Jenis garam ini diperkuat dengan adanya mineral iodine, yang merupakan mineral penting untuk mencegah penyakit terkait kekurangan yodium, seperti Hypothyroidism.

Kedua, garam Kosher. Perbedaan mendasar antara garam Kosher dengan garam reguler adalah struktur dari kristalnya. Karena memiliki struktur dan bentuk kristal lebih besar ketimbang garam biasa, garam jenis ini kerap digunakan oleh para ahli masak. Mereka tinggal mengambil garam tersebut dengan jarinya dan menaburkannya di atas makanan aau masakan.

Ketiga, garam batu. Jenis garam ini dinilai cukup baik dikonsumsi bagi orang yang tengah menjalani diet rendah sodium. Keempat, garam bambu. Jenis garam ini cukup populer di Korea. Garam ini didapat dari hasil pemanggangan garam laut di dalam sebuah silinder bambu, dan ditancapkan di dalam lumpur. Nantinya, garam akan menyerap mineral dari bambu dan lumpur.

Kelima, garam laut yang didapatkan dari pengolahan air laut. Berbagai mineral yang terkandung di air laut, salah satunya iodine, dapat dengan mudah diserap tubuh. Salah satu garam laut yang memiliki kandungan nutrisi tertinggi adalah garam laut dari Laut Celtic. Pun dengan garam Pink Himalayan. Garam yang dikembangkan di pegunungan Himalaya ini memiliki warna merah muda, yang berasal dari kandungan mineral, terutama zat besi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement