REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Minuman energi sering jadi pilihan mereka yang ingin mengembalikan stamina, membantu lebih fokus, hingga menghilangkan haus saat panas. Padahal minuman berbahan pemanis buatan dan kafein ini memiliki beberapa dampak yang kurang baik bagi kesehatan.
Seperti dikutip dari Reuters oleh Times Now News, risiko kesehatan yang terkait dengan minuman energi ini terkait dengan kadar gula dan kafein yang tinggi dalam minuman tersebut. Apa saja bahayanya?
Berikut lima kemungkinan risiko kesehatan akibat mengonsumsi minuman energi:
Tekanan darah tinggi
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa minuman energi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah karena kadar gula dan kafeinnya yang tinggi.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association menemukan bahwa minuman energi menghasilkan perubahan yang lebih dalam pada tekanan darah dan jantung daripada mengonsumsi minuman berkafein sendirian, dengan jumlah yang sama.
Masalah jantung
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Amino Acids mengatakan bahwa mengkonsumsi minuman energi menyebabkan kontraksi jantung yang lebih kuat, yang bisa berbahaya bagi beberapa orang dengan kondisi jantung tertentu.
Studi lain yang diterbitkan dalam Canadian Journal of Cardiology juga menunjukkan hubungan antara minuman energi dan kejadian jantung di kalangan remaja.
Diabetes
Penelitian menemukan bahwa minuman energi tidak hanya menyebabkan peningkatan kadar gula, tetapi juga menyebabkan resistensi insulin, sehingga meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Obesitas
Minuman energi mengandung jumlah kalori yang tinggi karena sebagian besar berasal dari gula, sehingga dapat menyebabkan obesitas dan kanker. Karena minuman energi mengandung kalori ekstra, sehingga para ahli kesehatan mengatakan bahwa mengonsumsi minuman ini dapat berkontribusi pada obesitas dan kerusakan gigi, terutama pada anak-anak.
Depresi dan kecemasan
Sebuah studi menunjukkan bahwa minuman energi dapat memicu depresi dan kecemasan pada pria muda. Penelitian yang melibatkan lebih dari 1000 orang muda yang dilakukan oleh Telethon Institute for Child Health Research ini, mengidentifikasi minuman energi sebagai "faktor risiko potensial" untuk masalah kesehatan mental pada pria.
Penelitian menunjukkan bahwa hanya dengan mengonsumsi minuman energi sebesar 250ml atau lebih dalam sehari dapat meningkatkan risiko kegelisahan dan depresi yang semakin kuat.