Senin 07 May 2018 06:54 WIB

Jangan Jauhi Matahari, Ini Efeknya untuk Kesehatan

Asupan vitamin D terutama dibutuhkan ibu hamil dan menyusui.

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Indira Rezkisari
Matahari bersinar terik.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Matahari bersinar terik.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Selama ini kebutuhan vitamin D kerap diabaikan. Padahal asupan vitamin D sangat dibutuhkan oleh tubuh. Apalagi bagi perempuan yang hamil maupun menyusui.

Hal itu disampaikan Dokter Spesialis Kebidanan RS JIH Yogyakarta Mitta Prana pada acara Simposium Vitamin D di Auditorium RS JIH Yogyakarta baru-baru ini. Semakin banyak anak, perempuan membutuhkan vitamin D dan kalsium yang tinggi. Vitamin D membantu penyerapan kalsium, magnesium dan fosfat.

Di Indonesia sebetulnya kaya akan sinar matahari, tetapi kenyataannya banyak wanita yang kurang terpapar sinar matahari. Untuk mengetahui kurang tidaknya vitamin D pada seseorang bisa dilakukan skrining.

Vitamin D ini juga merupakan salah satu vitamin yang diproduksi oleh tubuh, apabila terkena paparan sinar matahari. "Namun dengan adanya gedung yang tinggi, seseorang sering naik mobil dan kalaupun naik sepeda motor mengenakan pakaian yang tertutup, sehingga sinar matahari tidak bisa masuk ke dalam tubuh secara cukup," ungkap Mitta.

Ada juga faktor lain yang mempengaruhi lambatnya penyerapan kalsium, misalnya obesitas. Demikian pula kulit yang berpigmen menghambat paparan sinar matahari masuk ke dalam tubuh karena adanya melanin.

Sehingga wanita berkulit sawo matang kalau berjemur harus lebih lama daripada yang berkulit putih. "Bila kulit putih berjemur cukup 15 menit, maka wanita yang berkulit sawo matang membutuhkan waktu berjemur sekitar 30-45 menit," jelasnya.

Pada wanita hamil yang berisiko kekurangan vitamin D perlu melakukan skrining vitamin D. Karena kekurangan vitamin D bisa mengakibatkan efek maternal dan efek pada neonatus. Pada efek maternal bisa timbul preeklamsia pada ibu, bayi berat lahir rendah dan prematur.

Sedangkan efek neonatus bisa timbul preeklamsia, bayi lahir rendah bayi kelahiran prematur, terjadi kejang, gangguan pertumbuhan dan perkembangan paru-paru dan gangguan sistem imun. Anak yqng dilahirkan dari ibu yang kekurangan vitamin D juga bisa menderita penyakit Osteomalacia/rickets.

Seseorang dinyatakan defisiensi vitamin D apabila kadar vitamin D kurang dari 30 ng/ml. Atasi dengan asupan konsumsi vitamin D sesuai kebutuhan.

Menurut Mitta, vitamin D banyak ditemukan pada minyak ikan cod. Satu sendoknya setara dengan 500 IU. Lalu ikan salmon, putih telur, satu potong tahu atau tempe setara 167 IU, 100 gram susu kedelai setara 130 IU dan hati sapi banyak mengandung vitamn D.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement